Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut opsi suntikan modal bagi PT Asuransi Jiwasraya tidak menjadi pilihan dalam rencana recovery perusahaan asuransi jiwa tersebut. Peningkatan sinergi antar perusahaan pelat merah menjadi pilihan untuk memperbaiki kondisi Jiwasraya.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survey dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo menyebut kementerian lebih mendorong sinergi BUMN untuk menggali potensi costumer base yang bisa dimanfaatkan Jiwasraya. Costumer base dari perusahaan pelat merah dinilai bisa dioptimalkan untuk mempercepat pemulihan Jiwasraya. "Kalau untuk tambahan modal, tidak kami siapkan," kata dia, Selasa (4/12) malam.
Namun Gatot masih enggan untuk menjabarkan lebih detail soal rencana pemanfaatan costumer base BUMN tersebut. Yang pasti, ia menyebut pemanfaatan costumer base ini bisa didorong untuk mendorong pendapatan Jiwasraya ke depan.
Saat ini ia menyebut sedang menghitung nilai potensi dari costumer base tersebut. "Misalnya mendorong produk-produk baru untuk bisa menangkap potensi dari costumer base tersebut," ungkapnya.
Langkah ini disebutnya sebagai salah satu bagian dari upaya transformasi Jiwasraya untuk membenahi masalah keuangan yang kini membelit. Cara lainnya adalah dengan optimalisasi digitalisasi di Jiwasraya.
Sayangnya ia belum bisa mengungkapkam target waktu pemulihan salah satu perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia ini bisa tercapai.
Manajemen Jiwasraya menyebut aspek digitalisasi ini memang jadi salah satu prioritas. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Trisasongko bilang perusahaanya akan terus mengembangkan platform digital, agar bisa meningkatkan pelayanan dan penjualan. Selain itu juga untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.
Selain mengembangkan platform digital, upaya lain yang dilakukan Jiwasraya untuk membenahi kondisi keuangan adalah lewat optimalisasi aset yang selama ini dinilai masih kurang produktif. "Jiwasraya masih sejumlah aset yang bisa lebih dioptimalkan," kata Hexana.
Sementara terkait ketidakmampuan Jiwasraya dalam membayar klaim saving plan yang jatuh tempo, Hexana mengklaim sejauh ini pemegang polis memberi respon yang baik. Permintaan roll over disebutnya terus meningkat, meski ia belum mau menyebut angkanya.
Respon yang positif dari nasabah ini disebutnya didorong oleh kepercayaan publik terhadap proses perbaikan Jiwasraya, termasuk dukungan dari pemegang saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News