Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) tertekan sejumlah sentimen pada kuartal pertama 2020. Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli menyatakan pembiayaan baru sebesar Rp 8,4 triliun, turun 11% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan itu disebabkan melemahnya daya beli konsumen akibat dari penyebaran Covid-19, dan penurunan harga komoditas seperti minyak, batu bara, dan CPO. Ia menyebut secara keseluruhan penjualan segmen sepeda motor dan mobil mengalami penurunan, relatif sejalan dengan penurunan industri di sepanjang kuartal I-2020.
Baca Juga: Defisit melebar, pembayaran bunga utang bisa mencapai Rp 338,8 triliun
“Akan ada revisi, tapi masih belum bisa dipastikan karena masih melihat perkembangan perekonomian. Saat ini kami fokus untuk restrukturisasi. Untuk pembiayaan baru masih sulit karena kemampuan membayar berkurang karena tidak berproduktif,” ujar Hafid kepada Kontan.co.id pada akhir pekan.
Kendati demikian, piutang yang dikelola Adira Finance berhasil tumbuh sebesar 4% yoy menjadi Rp 54,7 triliun di tengah lesunya industri otomotif. Piutang sepeda motor tumbuh 7% menjadi Rp 26,2 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. sedangkan piutang mobil meningkat tipis sebesar 2% menjadi Rp 28,1 triliun.
“Saat ini, Adira Finance tetap melakukan penyaluran pembiayaan baru walaupun disesuaikan dengan kriteria dan kondisi saat ini. Kami telah mengambil langkah inisiatif untuk memastikan keselamatan karyawan serta kami juga tetap melanjutkan operasi bisnis”, tambah Hafid.
Baca Juga: Pefindo beri rating AAA atas rencana Pegadaian rilis obligasi Rp 10 triliun
Pembiayaan sepeda motor Adira Finance pada kuartal I2020 mengalami penurunan sebesar 13% menjadi Rp 4,1 triliun dimana segmen motor baru hanya mengalami sedikit penurunan sebesar 2% menjadi Rp 3,4 triliun.