kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bayar iuran Ke OJK Rp 400 juta, Bagaimana pengawasan Asabri?


Kamis, 30 Januari 2020 / 06:35 WIB
Bayar iuran Ke OJK Rp 400 juta, Bagaimana pengawasan Asabri?


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membantah menjadi pengawas eksternal bagi PT Asabri (Persero) sehingga tidak berwenang memberikan rekomendasi perbaikan kinerja perusahaan dengan merujuk Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 102 Tahun 2015 Tentang Asabri.

Namun pernyataan tersebut dibantah oleh Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja. Ia mengaku, melalui uji kelayakan dan kepatuhan (fit and proper test) di OJK, serta Asabri rutin membayar iuran sebesar Rp 400 juta per tahun.

“Kami setiap bulan rekonsiliasi untuk mencocokkan (data kinerja keuangan). Kalau di media OJK mengatakan tidak (mengawasi Asabri), tetapi kami sesungguhkan diawasi oleh OJK,” kata Sonny, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1).

Baca Juga: Inilah Saham yang Menyebabkan Penurunan Nilai Investasi Asabri

Hal senada juga diungkapkan Head of Legal Compliance & Risk Management Division Asabri Bisler Simbolon. Ia menegaskan bahwa setiap tahun Asabri melaporkan profil risiko dan maturitas risiko perusahaan ke OJK.

Namun hingga saat ini regulator belum berkunjung ke Asabri untuk melakukan pengawasan. “Kalau pengawasan secara langsung, kami belum menemukan kunjungan,” ungkapnya.

Memang dalam PP Nomor 102 Tahun 2015, menyebutkan OJK bukanlah pengawas eksternal Asabri. Justru pengawas eksternal Asabri adalah Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan, Inspektorat Pengawasan Umum Mabes Polri, dan Inspektorat Jenderal TNI.

Meski demikian, dalam Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2011 Tentang OJK disebutkan bahwa regulator melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan secara menyeluruh mulai dari perbankan, pasar modal, asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lainnya.

Baca Juga: Aset Asabri anjlok Rp 16,8 triliun di tahun lalu gara-gara masalah investasi



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×