kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bayar polis jatuh tempo, Jiwasraya segera terbitkan MTN Rp 500 miliar


Senin, 08 April 2019 / 16:34 WIB
Bayar polis jatuh tempo, Jiwasraya segera terbitkan MTN Rp 500 miliar


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwasraya menyiapkan sejumlah startegi untuk membayar tunggakan polis jatuh tempo kepada para nasabah. Salah satu strategi perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan baru melalui penerbitan surat utang jangka menengah atau MTN senilai Rp 500 miliar.

Nantinya proses penerbitan surat utang tersebut direncanakan rampung pada Mei 2019. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko membenarkan, bahwa penerbitan MTN itu telah masuk tahap eksekusi.

Sayangnya, ia belum mau menjelaskan secara rinci terkait aksi korporasi tersebut. Di mana rencana ini masuk dalam code of conduct atau dokumen tertulis yang mengatur bagaimana tata kelola dan perilaku perusahaan terhadap para pemangku kepentingan.

“Inisiatif-inisiatif sudah masuk fase eksekusi, tentu kami harus mematuhi prosedur pasar modal. Tapi code of conduct, belum bisa kami disclose,” kata Hexana kepada Kontan.co.id, Senin (8/4).

Hexana mengklaim, penerbitan surat utang ini menjadi bukti kesungguhan serta komitmen manajemen dan pemegang saham Jiwasraya untuk mencari solusi. Maka itu, ia meminta setiap orang melihat langkah ini sebagai sesuatu yang positif.

Manajemen Jiwasraya sendiri telah mendatangi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membahas strategi perseroan dalam memenuhi tanggung jawab kepada nasabah. 

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Riswinandi menyatakan, bahwa pemegang saham Jiwasraya telah menyiapkan beberapa opsi untuk memperbaiki likuiditas perusahaan, seperti penerbitan obligasi.

“Jadi ada beberapa alternatif dalam rangka kebutuhan likuiditas. Kemungkinan juga ada aksi korporasi dan kami masih menunggu proposal rencananya secara lengkap terkait bentuknya bagaimana,” ungkap Riswinandi.

Selain menerbitkan obligasi, Jiwasraya juga tengah membentuk anak usaha bernama Jiwasraya Putra. Riswinandi menilai pembentukan anak usaha itu bukan sesuatu yang simple sehingga perlu dilakukan secara bertahap. Oleh karena itu, pihaknya akan terus memantau mulai dari rencana hingga implementasi bisnis perusahaan asuransi pelat merah ini.

Asal tahu saja, pembentukan Jiwasraya Putra akan memanfaatkan sinergi antar perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Bank Tabungan Negara, PT Pegadaian, PT Kereta Api Indonesia dan PT Telkomsel. Keempat perusahaan tersebut akan memberikan akses customer base dan distribusi channel Jiwasraya sebagai penyedia produk asuransi.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Tri Hargo menargetkan Jiwasraya Putra bisa terbentuk tahun ini. Ia berharap kehadiran anak usaha ini bisa menyelamatkan Jiwasraya meskipun tidak secara total karena membutuhkan waktu.

“Ini salah satu cara mengatasinya, jadi tidak bisa sembuh 100%. Nanti kita lihat saja perkembangannya bagaimana, karena masih proses,” terangnya akhir Februari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×