Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) rupanya tak menyurutkan minat masyarakat membeli mobil baru secara kredit. Alhasil, meski BBMnaik, perusahaan pembiayaan masih saja kebanjiran permintaan kredit.
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mencatat pembiayaan mobil yang mengalir selama bulan Juni 2008 tercatat sebesar Rp 5 triliun. "Jumlah ini tak berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya," ujar Ketua Umum APPI Wiwie Kurnia, hari ini.
Wiwie yang juga Presiden Direktur Mega Finance ini menyebutkan, stabilnya nilai pembiayaan mobil ini lantaran daftar pemesanan alias indent mobil masih panjang, terutama untuk jenis mobil berkapasitas mesin kecil seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Selain itu, ada juga sedikit pergesaran pasar pembiayaan mobil dari Jawa ke luar Jawa. Selama ini pasar utama pembiayaan mobil dari perusahaan multifinance masih berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) yakni sekitar 60% dari total kredit. Sebesar 15% di daerah lain di Jawa, serta 25% di luar Jawa.
Wiwie menambahkan, meski ada gejala ekonomi bakal melesu, target pembiayaan mobil tahun ini sebesar Rp 60 triliun akan tercapai. Ini terlihat pada nilai pembiayaan mobil hingga semester pertama yang mencapai hampir Rp 30 triliun. "Semester kedua biasanya lebih tinggi lagi," imbuhnya.
Mobil kecil paling besar
Direktur PT Astra Sedaya Finance Benny Tjoeng mengakui, sebulan setelah kenaikan harga BBM, belum terlihat ada tanda-tanda penurunan pada permintaan kredit mobil. Di perusahaannya, permintaan kredit paling tinggi adalah pinjaman untuk pembelian mobil dengan mesin berkapasitas kecil serta mesin berbahan bakar solar. Sementara pembelian mobil dengan mesin berkapasitas besar cenderung menurun.
Di Astra Sedaya, kredit yang mengalir untuk pembelian mobil selama bulan Juni masih di atas Rp 1 triliun. Dengan begitu, total penyaluran kredit Astra Sedaya hingga bulan Juni 2008 sudah lebih dari Rp 6,4 triliun. "Hingga bulan Mei 2008 lalu, total penyaluran kredit Astra Sedaya untuk 2008 tercatat Rp 5,4 triliun," kata Benny.
Sepanjang tahun ini Astra Sedaya Finance menargetkan penyaluran kredit hingga Rp 12,5 triliun atau naik 30% dari penyaluran kredit tahun 2007 lalu. Sebanyak 70% kredit Astra Sedaya mengalir untuk pembelian mobil baru, selebihnya ke mobil bekas.
Benny memperkirakan, pada bulan Juli 2008 nanti kredit mobil dari perusahaan multifinance bakal sedikit menurun lantaran memasuki tahun ajaran baru. "Tetapi nanti menjelang puasa dan Lebaran kucuran kredit naik lagi. Begitu pula menjelang akhir tahun, siklusnya memang seperti itu," paparnya.
Permintaan kredit mobil ke PTAdira Finance juga masih tinggi selama bulan Juni 2008. Chief Financial Officer Adira Finance Hafid Hadeli bilang, pada bulan Mei 2008 lalu kredit mobil Adira mengalir sebesar Rp 246 miliar. "Bulan Juni kurang lebih sama," tuturnya.
Tahun ini perusahaan pembiayaan milik Bank Danamon tersebut menargetkan pembiayaan mobil sebanyak Rp 3 hingga Rp 3,3 triliun. Jumlah itu kira-kira 25% dari total target kredit Adira Finance tahun ini yang dipatok sebesar Rp 12 triliun hingga Rp 13 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News