Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pertumbuhan transaksi dengan menggunakan BI Fast semakin meningkat.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, hingga Maret 2024 tercatat transaksi BI Fast yang diproses oleh BCA mencapai sekitar 353 juta transaksi dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 972 triliun.
Jumlah transaksi BI Fast di BCA ini naik sekitar 64,9% dibandingkan capaian yang sama di tahun sebelumnya yakni 214 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 645,3 triliun.
“Kami berharap jumlah transaksi BI Fast akan terus meningkat sejalan dengan diimplementasikannya BI Fast di sejumlah kanal BCA,” ucap Hera.
Baca Juga: Lampaui BBCA, Kapitalisasi Pasar BREN Sempat Menyentuh Rp 1.250 Triliun
Menurut Hera, sampai saat ini semua nasabah BCA dapat dengan mudah mengakses dan memanfaatkan layanan BI Fast melalui beragam kanal seperti BCA Mobile, myBCA, KlikBCA, KlikBCA Bisnis, hingga ATM BCA.
Di sisi lain total volume transaksi BCA juga secara umum naik 20,8% secara YoY dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,3 miliar per Kuartal I 2024 ini.
Sementara dari segi digital transactions, mobile dan internet banking BCA mencatat ada kenaikan volume transaksi yang tumbuh sebesar 23,5% secara tahunan dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,2 miliar.
Hera menambahkan, BCA berkomitmen terus memperbaiki dan memperkuat ekosistem finansial, khususnya layanan perbankan transaksi digital yang mereka miliki.
Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit BCA Hingga Maret 2024 Tumbuh 17,3% YoY
“Sehingga diharapkan dapat menyediakan layanan berkualitas bagi nasabah dan meningkatkan volume transaksi digital perbankan,” jelas Hera.
Sebagai informasi, pada kuartal I 2024 Bank Indonesia (BI) mencatatkan transaksi pada layanan BI Fast tumbuh 55,40% secara Year on Year (YoY). Adapun pertumbuhan tersebut juga diikuti nilai transaksi yang mencapai Rp 1.760,59 triliun.
Bank Indonesia memperkirakan hingga akhir 2024 ini layanan BI Fast secara umum dapat tumbuh 74% dengan proyeksi nilai transaksi mencapai Rp 9.971 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News