kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA Catatkan Kredit Tumbuh 11,6%, Tetapi NII Baru Naik 3,35%


Rabu, 22 Juni 2022 / 15:17 WIB
BCA Catatkan Kredit Tumbuh 11,6%, Tetapi NII Baru Naik 3,35%
ILUSTRASI. kredit BCA sudah tumbuh 11%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan peningkatan ekspansi kredit yang makin tinggi.  Per April 2022, kredit BCA sudah tumbuh 11,6% dari periode yang sama tahun lalu atawa year on year (YoY).

Namun, pendapatan non bunga bersih net interest income (NII) BCA belum sekencang pertumbuhan kreditnya. Di mana, NII BCA baru tumbuh 3,55% YoY menjadi Rp 18,4 triliun per April 2022.

Pendapatan bunga bank ini memang masih stabil di level Rp 20,9 triliun. Tetapi beban bunganya mencapai 2,52 triliun atau turun 20,7% YoY sehingga NII masih tumbuh walau belum kencang.

Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA mengatakan, NII terdiri dari pendapatan bunga yang dikurangi biaya bunga. Komposisi pendapatan bunga sebagian besar berasal dari kredit, tetapi ada juga dari non-kredit misalnya bunga dari penempatan pada BI atau investasi obligasi.

Baca Juga: BCA Kucurkan Pembiyaan Hijau untuk Eco Paper Indonesia Senilai Rp 472 Miliar

“Dari sisi biaya bunga, suku bunga BCA merupakan salah satu yang terendah di industri bahkan sebelum pandemi,” kata Vera pada Kontan.co.id, Senin (20/6). Itu yang membuat pendapatan bunga belum kencang.

Sejak pandemi, likuiditas tumbuh signifikan dan dapat dilihat dari pertumbuhan CASA BCA yang tumbuh 20% per tahun, jauh di atas tingkat sebelum pandemi. Sementara di sisi kredit, permintaan kredit baru terjadi di kuartal terakhir 2021.

Vera menambahkan, dana CASA dan deposito yang melimpah tersebut diinvestasikan di asset non kredit yang menghasilkan imbal hasil lebih rendah dari bunga kredit.

“Ke depan, kami melihat pertumbuhan kredit akan terus meningkat seiring dengan momentum pemulihan ekonomi yang berlanjut,” ujar Vera. Hal ini akan berdampak positif bagi permintaan kredit serta menopang pendapatan bunga kredit dan NII perbankan, termasuk BCA.

 

Ke depan, BCA menyadari ruang penurunan suku bunga tahun sudah sangat terbatas disebabkan oleh tren kenaikan inflasi, kenaikan bunga secara global, hingga tantangan rantai pasok dunia.

“Sepanjang tahun 2022 kami memproyeksi kredit tumbuh pada kisaran 6%-8%, ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan dengan tetap memperhatikan kualitas pinjaman,” pungkas Vera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×