Reporter: Roy Franedya, Nina Dwiantika | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Kehilangan kerjasama dengan Carrefour pertengahan Juni lalu sempat memukul bisnis kartu kredit Bank Central Asia (BCA). Ketika itu jumlah pemilik kartu menyusut dari 2,1 juta menjadi 1,8 juta orang.
Tapi, masa-masa sulit itu cepat berlalu. Bank yang terafiliasi Grup Djarum ini hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk mengembalikan kembali dominasinya di bisnis ini. Hingga September 2011, jumlah kartu kredit BCA meningkat lagi menjadi 1,9 juta kartu dan diharapkan menembus 2,05 juta kartu pada akhir tahun nanti.
Senior General Manager Kartu Kredit Bank BCA Santoso mengatakan, dalam meningkatkan bisnis kartu kredit, pihaknya gencar mempromosikan kartu kredit BCA sebagai alat transaksi perjalanan. "Kami membidik masyarakat kelas menengah. Mereka ini memiliki kebiasaan berlibur dengan transaksi menggunakan kartu," ujar Santoso.
BCA juga membanjiri para nasabah dengan diskon menarik dan cash back. BCA berharap, strategi ini mendongkrak nilai transaksi menjadi Rp 28 triliun–Rp 29 triliun pada akhir tahun. Tahun lalu, total transaksi kartu kredit BCA mencapai Rp 26 triliun. Adapun per September 2011, transaksi mencapai Rp 21 triliun atau 80,76% dari perolehan sepanjang 2010.
BCA memasang target pertumbuhan bisnis kartu kredit tahun depan sebesar 10%. Namun, pada 2013 pertumbuhan bisnis sedikit melambat sesuai berlakunya aturan pengetatan bisnis kartu kredit. "Kira-kira tumbuh 8% sebagai efek beleid tersebut," ungkapnya.
Untuk menurunkan suku bunga menjadi 3%, BCA melakukan efisiensi pada beban operasional dan mengendalikan risiko untuk mencegah kredit macet. Saat ini bunga kartu kredit BCA rata-rata 3,2%. "Penurunan bunga kami sambut positif. Bunga BCA juga sudah bijak, rata-rata industri 3,5%,” kata dia.
Bank Rakyat Indonesia juga berupaya memperbesar bisnis kartu kredit. Bank spesialis kredit mikro ini baru saja meluncurkan kartu kredit baru bertajuk BRI Touch untuk menyasar anak muda. Manajemen berharap, fee based income dari kartu plastik ini menembus Rp 120 miliar pada akhir 2011, naik Rp 42 miliar dibandingkan posisi pada Oktober 2011.
Sementara tahun depan, BRI mengincar perolehan fee based income sebesar Rp 258 miliar. "Saat launching awal November lalu kami sudah menerbitkan sekitar 6.000 BRI Touch," kata Kepala Divisi Kartu Kredit BRI, Muhammad Helmi. Sedangkan target seluruh kartu kredit mencapai 600.000–700.000 kartu.
BRI akan memperbanyak kerjasama dengan merchant penyedia gaya hidup dan lebih rajin berpromosi. Tujuannya, memacu pertumbuhan kartu dan nilai transaksi. "Pada akhir tahun 2012, target transaksi Rp 4,5 triliun," tutur Helmi. Angka tersebut melonjak setinggi 50% ketimbang transaksi tahun ini yang diperkirakan menembus Rp 3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News