kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BCA dan OCBC sebut ruang pertumbuhan KMK masih terbuka


Rabu, 14 November 2018 / 18:28 WIB
BCA dan OCBC sebut ruang pertumbuhan KMK masih terbuka
ILUSTRASI. Bank OCBC NISP


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit modal kerja (KMK) masih jadi sasaran industri perbankan. Pasalnya dibandingkan dengan jenis kredit lain, kredit modal kerja tercatat memiliki porsi paling besar mencapai 47,33% dari total kredit per September 2018.

Alhasil, KMK sampai dengan September tahun ini tercatat sudah tumbuh 13,76% yoy. Tidak hanya dari sisi penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) juga membaik dari 3,46% ke 3,2% secara tahunan.

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id mengatakan ke depan potensi perkembangan KMK masih cukup lebar seiring dengan perbaikan ekonomi. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya yang mengatakan paling tidak di tahun 2018, permintaan kredit yang lebih tinggi mulai terasa. Terutama untuk jenis kredit modal kerja.

Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra mengatakan sampai September 2018 setidaknya BCA sudah menyalurkan kredit modal kerja Rp 241 triliun. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah tersebut naik 21% atau year on year (yoy).

Disamping itu, kualitas KMK di tahun ini juga relatif stabil. Catatan BCA, sampai September 2018 NPL KMK berada di level 1,4%, nyaris tak berubah dari posisi tahun 2018.

Bank swasta terbesar ini memperkirakan pertumbuhan kantor secara keseluruhan dapat tumbuh hingga 11%-12% pada akhir tahun 2018. "BCA melihat ada permintaan kredit yang lebih tinggi di tahun 2018 baik dari kredit modal kerja maupun kredit investasi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/11).

Di sisi lain, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan sampai September 2018 KMK OCBC NISP sudah tumbuh sebesar 23% yoy. Kenaikan tersebut menurut Parwati sejalan dengan naiknya kebutuhan nasabah, baik untuk KMK maupun kredit investasi (KI).

"Pemberian kredit disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, untuk modal kerja atau investasi. Saat ini terlihat pertumbuhan KMK memang lebih tinggi," ujarnya. Ke depan, pihaknya menilai ruang pertumbuhan KMK masih terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×