kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit modal kerja masih jadi incaran perbankan


Rabu, 14 November 2018 / 18:10 WIB
Kredit modal kerja masih jadi incaran perbankan
ILUSTRASI. Bank Mayapada


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit perbankan sampai dengan akhir kuartal III-2018 lalu cukup kinclong. Walau diterpa tren kenaikan suku bunga dan fluktuasi ekonomi, sampai dengan September 2018 lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total kredit tumbuh 12,68% secara year on year (yoy).

Nah bila dirinci berdasarkan jenis penggunannya, mayoritas kredit perbankan masuk ke kredit modal kerja (KMK) atau sebanyak 47,33%. Khusus untuk KMK tercatat per September 2018 tumbuh sebesar 13,76% yoy dari Rp 2.130,38 triliun menjadi Rp 2.423,63 triliun.

Namun, lantaran porsi kreditnya terbesar, KMK juga memiliki rasio non performing loan (NPL) paling besar dibandingkan jenis kredit lain seperti kredit investasi maupun kredit konsumsi. 

Per September 2018, NPL KMK sebesar 3,2%, dibandingkan dengan setahun sebelumnya NPL tersebut cenderung menurun dari 3,46%.

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id menyatakan penyaluran kredit ke kredit modal kerja memang naik. Selain itu dari sisi NPL juga tercatat menurun.

PT Bank Mayapada Internasional Tbk misalnya yang menyatakan rata-rata kredit modal kerja dan NPL mengalami perbaikan walau tak terlalu signifikan.

"Secara umum portofolio kami lebih ke kredit modal kerja dan NPL kami juga ada perbaikan dibanding posisi sebelumnya, namun tidak terlalu signifikan," ujar Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi.

Menurut Haryono, dari sisi NPL kredit modal kerja memang sangat bergantung pada stabilitas ekonomi serta keamanan keuangan para debitur. "Pertumbuhan kredit kami berkisar 12%-13% dan sebagian besar memang kredit modal kerja," sambungnya. 

Sementara berdasarkan sektornya, mayoritas masuk ke perdagangan yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari hingga ke komoditas.

NPL KMK Bank Mayapada sampai dengan Oktober 2018 berada di level 4,3%. Jumlah tersebut menurun dari posisi Oktober 2017 yang sebesar 4,5% secara gross.

Di sisi lain, Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Satyagraha juga mengakui kalau ke depan tren kredit khususnya kredit modal kerja bakal meningkat. Walau masih tipis, sampai akhir tahun Bank Jatim optimistis kredit modal kerja mampu didongkrak naik hingga ke 7%.

"Saat ini tumbuh 4,3% dan tren akan naik kalau ada potensi ke depan. Target kami untuk KMK 7%," katanya. Sayangnya, Ferdian enggan membeberkan posisi NPL KMK saat ini, yang jelas menurutnya rasio tersebut terpantau menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×