kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA Digital Berhasil Catatkan Transaksi Rp 36 Triliun


Rabu, 19 Oktober 2022 / 17:48 WIB
BCA Digital Berhasil Catatkan Transaksi Rp 36 Triliun
ILUSTRASI. PT Bank BCA Digital terus mencatatkan geliat bisnisnya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski usianya baru seumur jagung, PT Bank BCA Digital terus mencatatkan geliat bisnisnya. Transaksinya bank digital yang beroperasi lewat platform Blue ini semakin meningkat tajam. 

Per September 2022, BCA Digital telah mencatatkan total transaksi sebesar Rp 36 triliun. Tingginya transaksi ini sejalan dengan peningkatan nasabah, pengembangan fitur dan layanan, serta perluasan ekosistem yang terus dilakukan perseroan. 

Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati mengatakan, pihaknya saat ini memang fokus untuk meningkatkan aktivitas nasabah lewat Ble dengan berbagai strategi bisnis.

"Jika langkah itu dilakukan, kami akan jadi perusahaan yang profitable," katanya saat peluncuran kartu kredit virtual Blu, Rabu (19/10).

BCA telah melakukan inovasi baru dengan lewat peluncuran virtual card dan menjalin kemitraan dengan CGV Cinema sebagai perluasan ekosistem. Lanny berharap langkah itu bisa terus meningkatkan transaksi Blu. Namun, ia tidak merinci berapa target peningkatan transaksi ke depan. 

Baca Juga: BCA Digital Perluas Ekosistem ke Segmen Lifestyle dengan Menggandeng CGV

Per September 2021, jumlah nasabah BCA Digital telah mencapai 945.000 dan berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 5,6 triliun. Capaian itu sudah mendekati target perseroan sampai ujung tahun yakni sebesar Rp 6 triliun. 

Rainer Sutedja, Head of Card & personal loan Business BCA Digital mengatakan, transaksi Blu paling tinggi terutama berasal dari transfer dari dan ke BCA, transaksi QRIS, in payment, dan setor tunai di BCA. 

Ia menjabarkan, transaksi QRIS lewat Blu telah mencapai Rp 186 miliar per September 2022, top up e-money Rp 353 miliar, dan in-app payment Rp 30 miliar.

"Kami yakin virtual card ini nanti akan menjadi layanan transaksi yang akan paling diminati nasabah," ujarnya.

Berharap Bisa Mulai Profit Tahun 2023

Meski bisnisnya terus berkembang yang ditandai dengan penghimpunan DPK yang tinggi, penyaluran kredit yang mulai ramai, dan transaksi yang semakin menggeliat, BCA Digital masih belum meraih profit. 

Itu tentu hal wajar mengingat usia bank ini masih sangat belia. Sejak berdiri pada pertengahan 2021 lalu, BCA Digital terus melakukan pembenahan diri, melakukan investasi, serta harus melakukan berbagai promosi. 

"Laba adalah hasil dari strategi. Saat ini, kami lebih fokus dulu pada usaha dan strategi untuk mendorong aktivitas nasabah le2wah blu. Kami yakini kalau usaha-usaha itu dijalankan maka BCA Digital akan jadi profitable company. Mudah-mudahan bisa (untung tahun depan," kata Lanny. 

Per September 2022, BCA Digital membukukan rugi sebesar Rp 18,23 miliar. Namun, ini sudah menurun tajam yakni 52,2% dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat rugi Rp 38,1 triliun.

Baca Juga: BCA Digital Gandeng Mastercard Luncurkan bluVirtual Card

Penurunan rugi itu sejalan dengan meningkatnya pendapatan bunga bersih (net interest margin/NII) ke Rp 170,3 miliar dari 89,9 miliar pada September 2021. Lalu bank ini juga sudah menghasilkan fee based income sebesar Rp 18,07 miliar, dari periode sebelumnya hanya Rp 272 juta. 

Namun, BCA Digital masih merugi karena beban yang harus ditanggung meningkat, terutama dari beban tenaga kerja yang naik dari Rp 34,4 miliar menjadi Rp 70,12 miliar, beban promosi naik dari Rp 29,2 miliar menjadi Rp 33,8 miliar dan beban lainnya naik dari Rp 64,4 miliar menjadi Rp 92,7 miliar.

Pendapatan bunga naik karena portofolio kredit perseroan naik menjadi Rp 2,08 triliun per September 2022 dari Rp 1,06 triliun pada Desember tahun lalu. 

Lanny mengatakan, kredit tersebut akan didorong tumbuh secara sehat sampai akhir tahun. "Kami melakukan kerjasama dengan banyak pihak untuk penyaluran kredit.  Ada channeling dengan beberapa partner dan akan terus ditambah sampai akhir tahun," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×