Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - BALI. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) agar naik kelas.
Melalui program Bakti BCA, bank swasta terbesar di Indonesia ini berupaya menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi kreatif, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat.
Hera F. Haryn, Executive Vice President Corporate Communication and Social Responsibility BCA, menjelaskan bahwa saat ini terdapat 27 desa binaan BCA yang tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, hingga Maluku.
“Kami berharap para pelaku usaha lokal dapat memperluas akses pasar melalui kerja sama dengan para ahli, sehingga menghasilkan multiplier effect bagi desa setempat,” ujar Hera dalam perayaan Kawan Nusantara “IDENTITAS” di Andaz Bali, Kamis (11/9).
Baca Juga: Harga Saham BCA Kembali Menguat pada Akhir Pekan, Asing Mulai Masuk
Desa Binaan Raih Penghargaan Bergengsi
Sejumlah desa wisata binaan Bakti BCA berhasil meraih penghargaan berskala nasional maupun internasional. Terbaru, enam desa wisata meraih penghargaan ASEAN Tourism Awards 2025, yakni:
-
Kampung Adat Nagari Sijunjung
-
Desa Wisata Kreatif Terong
-
Desa Wisata Semen
-
Desa Wisata Taro
-
Desa Wisata Pecinan Glodok
-
Desa Wisata Hijau Bilebante
Sebelumnya, Desa Wisata Taro dan Desa Wisata Hijau Bilebante juga terpilih sebagai “Best Tourism Villages Upgrade Program” dari UNWTO pada 2023.
Kolaborasi dengan TULOLA untuk Perluas Pasar
Dalam mendukung pengembangan UMKM, BCA berkolaborasi dengan brand aksesori lokal asal Bali, TULOLA, yang dikenal dengan karya perhiasan perak. Melalui kolaborasi ini, perajin Desa Wisata Taro menjadi kontributor pada koleksi terbaru TULOLA.
Hera menyebut kolaborasi ini berdampak nyata bagi peningkatan pendapatan perajin. “Dengan kolaborasi antara Bakti BCA dan TULOLA, pendapatan pengrajin meningkat signifikan, sekitar 30–40%,” ungkapnya.
Menggali Potensi Lokal, Menjaga Warisan Budaya
Happy Salma, Co-Founder sekaligus Creative Concept Director TULOLA, menegaskan bahwa kolaborasi dengan Bakti BCA bukan hanya soal bisnis, tetapi juga upaya memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia di kancah global.
“Kami tidak ingin produk masyarakat hanya sekadar dibeli, tetapi juga menjaga warisan leluhur,” ujar Happy.
Ia menambahkan, kerja sama ini mempermudah TULOLA menggali potensi kerajinan lokal bernilai tinggi dari berbagai daerah Indonesia.
Baca Juga: Alih-Alih Buyback, BCA Pilih Kuatkan Fundamental untuk Kerek Harga Saham
UMKM Binaan dari Berbagai Daerah
Tak hanya perajin perak, BCA juga melibatkan berbagai UMKM binaan lainnya, termasuk kain tenun wastra warna alam dari Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, dan Baduy, serta batik dari Kampung Batik Gemah Sumilir.
Langkah ini memperlihatkan peran aktif BCA dalam memperluas akses pasar UMKM sekaligus mendukung pemerataan ekonomi kreatif di berbagai daerah. Hera menegaskan bahwa program ini bersifat jangka panjang agar mereka bisa berdikari sendiri.
Selain dukungan pembinaan, BCA juga memberikan insentif berupa diskon hingga 20% untuk produk TULOLA, serta tambahan promo khusus bagi pemegang kartu kredit BCA.
Hingga Juni 2025, BCA melayani lebih dari 42 juta rekening nasabah dengan jaringan 1.264 kantor cabang dan hampir 20.000 ATM. Dengan dukungan lebih dari 27.000 karyawan, BCA terus berkomitmen menjadi bank pilihan utama masyarakat sekaligus pilar penting perekonomian Indonesia.
Selanjutnya: Bertemu Emir Qatar, Presiden Prabowo Nyatakan Dukungan Indonesia untuk Doha
Menarik Dibaca: Prediksi Persis Solo vs Persijap Jepara pada 13 September 2025, Siapa Beruntung?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News