Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance) menargetkan pertumbuhan pendapatan premi di level single digit pada 2025. Tahun lalu perseroan membukukan pendapatan premi sebesar Rp 1,27 triliun.
"Kalau dari pencapaian tahun lalu, (target tahun ini) single digit. Kami tetap optimistis melihat bulan-bulan ke depannya," ujar Direktur Utama BCA Insurance Hendro Hadinoto Wenan saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (26/6).
Baca Juga: Menilik Prospek dan Kinerja Asuransi Kendaraan Sepanjang Paruh Pertama 2025
Untuk meraih target tersebut, Hendro mengatakan BCA Insurance berupaya untuk menghadirkan berbagai inovasi produk, seperti produk asuransi furniture ATRIA Protection. Selain itu, dia bilang pihaknya juga akan mencoba mengoptimalkan sinergi dengan ekosistem BCA dalam hal penjualan produk dan memaksimalkan kanal distribusi.
"Kami mencoba cari solusi. Oleh karena itu, kami akan mengembangkan produk meski kecil, tetapi mudah-mudahan volumenya bisa besar," ungkapnya.
Sementara itu, Hendro menyebut inisiasi BCA Insurance untuk menghadirkan produk inovatif juga tak terlepas dari tantangan yang dirasakan tahun ini. Salah satunya terkait situasi geopolitik yang turut berdampak terhadap lini asuransi umum.
Jika menilik laporan keuangan perusahaan, BCA Insurance mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 1,27 triliun pada 2024. Nilai itu meningkat 22,11%, jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,04 triliun.
Baca Juga: BCA Life dan BCA Insurance Kasih Solusi Proteksi Keuangan Terjangkau di Tahun 2025
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi industri asuransi umum pada kuartal I-2025 mencapai Rp 30,53 triliun.
"Nilai itu tumbuh tipis sebesar 0,3%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 30,45 triliun," ungkap Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik dan Riset AAUI Trinita Situmeang dalam konferensi pers, Jumat (13/6).
Menurut Trinita, ada sejumlah faktor yang memengaruhi pertumbuhan pendapatan premi asuransi umum pada kuartal I-2025, seperti ketidakpastian ekonomi global karena adanya isu perang dagang hingga daya beli masyarakat yang melemah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News