Reporter: Adhitya Himawan | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Dalam waktu dekat, impian Bank Central Asia (BCA) memperbesar gurita di bisnis keuangan bakal menjadi kenyataan. Tak lama lagi, rencana BCA mendirikan anak usaha di bidang asuransi jiwa bernama BCA Life segera terwujud.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, mengatakan, Bank Indonesia (BI) telah memberikan persetujuan kepada BCA untuk menambah modal ke BCA Sekuritas. "Surat dari BI baru saya terima pagi ini," kata Jahja di Jakarta, Selasa (1/10).
Setelah mengempit restu dari bank sentral, BCA akan segera menambah modal BCA Sekuritas sebesar Rp 100 miliar. Setelah itu, barulah BCA akan mengajukan izin usaha BCA Life ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Asal tahu saja, meski sudah berencana mengajukan izin operasional BCA Life ke OJK sejak Mei lalu, BCA ternyata belum juga merealisasikan pengajuan tersebut. Bank terafiliasi Grup Djarum tersebut masih menunggu restu penambahan modal BCA Sekuritas.
Maklum saja, BCA Life nantinya akan berada di bawah BCA Sekuritas. Karena itulah, untuk memuluskan rencana pendirian BCA Life, BCA perlu menambah modal BCA Sekuritas.
Jahja mengatakan, kepemilikan BCA LIfe di bawah BCA Sekuritas lantaran BCA terbentur peraturan. "Sesuai peraturan BI, BCA tidak boleh memiliki perseroan terbatas (PT) baru," kata Jahja.
Itulah sebabnya, BCA Sekuritaslah yang nantinya menjadi induk langsung BCA Life. Sebagaimana diketahui, BCA Sekuritas merupakan wajah baru PT Dinamika Usaha Jaya yang diakuisisi BCA pada Mei 2011.
Dinamika Usaha Jaya sendiri selama ini milik Grup Djarum. Pasca akusisi, BCA telah meningkatkan modal BCA Sekuritas menjadi Rp 550 miliar pada Oktober tahun lalu, dari sebelumnya sekitar Rp 80 miliar.
Selain bisnis asuransi jiwa, BCA juga mengembangkan bisnis asuransi umum. BCA juga tengah memperbesar kepemilikan di perusahaan asuransi umum, yaitu PT Central Sejahtera Insurance (CSI), dari 25% menjadi 75% "Kami berencana menjadi mayoritas di CSI," kata Jahja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News