Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) untuk membentuk anak usaha telah mengalami beberapa perubahan atau revisi. Awalnya BTN anak membentuk empat anak usaha tahun ini.
Namun setelah itu direvisi menjadi hanya tiga kemudian berkurang lagi menjadi dua. Terakhir, menurut Mahelan Prabantarikso Direktur Strategy, Compliance, & Risk BTN, rencana pembentukan anak usaha pada tahun ini hanya dipastikan satu.
Sisanya, bank akan membentuk anak usaha pada tahun depan. "Kami masih sesuai rencana untuk membentuk total empat anak usaha," kata Mahelan ketika ditemui setelah acara ketika ditemui ketika acara buka puasa bersama Himbara, Jumat (8/6).
Satu anak usaha yang akan dibentuk tahun ini adalah perusahaan manajemen investasi. Diperkirakan pada kuartal tiga nanti pembentukan perusahaan manajemen investasi bisa terwujud.
BTN saat ini sedang melakukan due dilligence untuk membentuk anak usaha manajemen investasi ini. Ada satu sampai dua calon investor yang ikut. Sayang, BTN belum merinci lebih jauh terkait ini.
Pemerintah ingin nantinya perusahaan yang berparter dengan BTN untuk anak usaha manajemen investasi ini adalah yang berasal dari BUMN. Namun Mahelan bilang nantinya bisa saja swasta yang berpartner, tergantug hasil dari due dilligence.
Perusahaan manajemen investasi yag akan dibentuk ini nantinya akan fokus ke perumahan. Latar belakang pembentukan anak usaha manajemen invesasi ini karena amanat UU Tapera.
Dalam undang-undang ini, bank diberi amanat, apakah ingin jadi bank custodian atau memiliki perusahaan manajemen investasi. Dari pilihan ini, BTN memilih untuk membentuk perusahaan manajemen investasi sendiri.
Selain manajemen investasi, pada tahun depan, bank akan membentuk tiga anak usaha lagi. Pertama adalah perusahaan asuransi jiwa, ketua perusahaan multifiannce dan asuransi umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News