kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini cara Bank Jatim turunkan NPL ke bawah 3%


Selasa, 20 Agustus 2019 / 21:35 WIB
Begini cara Bank Jatim turunkan NPL ke bawah 3%
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah Bank jatim


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) optimis tahun ini rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross bisa bergerak hingga ke bawah 3%. Adapun, per Agustus 2019 posisi NPL perseroan sudah berada di level 3,12% atau menurun dari periode Juni 2019 yang menyentuh 3,16%.

Direktur Utama Bank Jatim Hadi Santoso menjelaskan ada beberapa inisiatif yang tengah dilakukan perseroan dalam menyelesaian kredit macet. Salah satunya melalui penjualan beberapa aset bermasalah, dan kini prosesnya tengah dalam tahap due dilligence dengan pihak terkait.

"Kami masih menurunkan kredit bermasalah supaya NPL bagus, terus kami juga mengekspansi penjualan (NPL). Namun, pertumbuhan kredit masih tetap berjalan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (20/8).

Baca Juga: BCA Finance targetkan BOPO di angka 34,8%, ini strateginya

Salah satu upaya yang dilakukan perseroan antara lain dengan melakukan penjualan NPL ke perusahaan Indosurya pada awal bulan depan. Selanjutnya dengan menggandeng Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA), milik pemerintah.

Menurutnya, NPL Bank Jatim sebenarnya sudah mengalami perbaikan signifikan dibandingkan akhir Juni 2019 yang sempat menyentuh 4,8%. Pun, secara NPL net, posisi saat ini relatif sangat rendah yakni 0,6%.

Baca Juga: Rights issue Bank Artos bakal diserap oleh BCA?

Sebagai informasi tambahan saja, per Juni 2019 tercatat total kredit bank bersandi bursa BJTM ini mencapai Rp 34,77 triliun atau tumbuh 8,25% secara year on year (yoy). Berkat penyaluran kredit tersebut, aset perusahaan meningkat sebesar 15,81% yoy menjadi Rp 68,95 triliun sekaligus laba bersih naik 7,67% yoy menjadi Rp 816,42 miliar.

Dari segi rasio keuangan, return on equity (ROE) tercatat 21,3%, net interest margin (NIM) 6,3% dan return on asset (ROA) 3,5%. Sementara biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) masih tetap 63,46%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×