Reporter: Dikky Setiawan, Jane Aprilyani | Editor: Dikky Setiawan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Setiap ada tawaran imbal hasil tinggi, selalu ada risiko yang tidak kalah besar. Begitulah keyakinan para pengelola perusahaan modal ventura dalam mengucurkan pembiayaan investasi ke perusahaan rintisan alias startup.
Muhammad Sidik Heruwibowo, Direktur Utama PT Bahana Artha Ventura (BAV) mengatakan, pembiayaan (investasi) merupakan upaya penanaman modal untuk menghasilkan keuntungan di masa mendatang.
Namun, berinvestasi tidak hanya mengharapkan pengembalian keuntungan. Lebih dari itu, perlu juga mengelola risiko yang umumnya merepresentasikan kondisi yang tidak diharapkan (kerugian). Pengelolaan risiko dan potensi imbal hasil investasi harus imbang.
Karena itu, untuk mendapatkan return investasi yang tinggi, potensi risiko yang diambil investor juga cukup tinggi. Sebaliknya, risiko yang rendah berarti potensi tingkat keuntungan juga rendah. Jadi istilahnya, high risk, high return, kata Sidik.
Penilaian dan skenario mitigasi risiko sejak pra investasi hingga tahap investasi menjadi penentu dari keberhasilan investasi. Itu sebabnya, perusahaan ventura biasanya akan melakukan uji kelayakan (due diligence) yang mendalam sebelum dana dikucurkan.
Dengan cara itu, akan tercipta manajemen risiko yang baik. Alhasil, realisasi return yang diharapkan dapat sesuai dengan target. Dalam business plan atau rencana kerja jangka panjang, BAV telah menargetkan startup sebagai salah satu pasar potensial dalam pembiayaan produk penyertaan saham untuk pertumbuhan bisnis, imbuh Sidik.
Rimawan Yasin, Sekjen Amvesindo membenarkan, potensi imbal hasil yang ada di balik kucuran dana modal ventura juga disertai dengan risiko kerugian. Hal ini, terutama jika perusahaan startup yang didanai mengalami kegagalan dalam mengembangkan bisnisnya. Dari 10 startup yang didanai, kemungkinan hanya satu perusahaan yang berhasil. Yang lainnya gagal, kata dia.
Meski begitu, lanjut Rimawan, prinsip bisnis modal ventura adalah mencegah potensi risiko tersebut. Prinsipnya, satu mitra yang sukses harus bisa menutupi pembiayaan startup yang gagal tadi, papar dia.
Untuk memitigasi risiko, ada sejumlah strategi yang diterapkan perusahaan ventura. Di antaranya, ketika modal telah dikucurkan, manajemen ventura akan menduduki posisi direksi di perusahaan mitra startup tersebut. Selain itu, investor juga mengasuransikan lini bisnis mitra startup yang didanai. Ketika startup itu gagal, ada aset bisnis yang dijaminkan lewat asuransi tadi, tandas Rimawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News