kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Begini efek relaksasi likuiditas terhadap OCBC NISP


Minggu, 21 Januari 2018 / 13:59 WIB
Begini efek relaksasi likuiditas terhadap OCBC NISP
ILUSTRASI. Bank OCBC NISP


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk sudah mengukur dampak relaksasi likuiditas Bank Indonesia (BI) terhadap bisnis bank di tahun ini. Seperti diketahui, tahun ini, regulator akan mengeluarkan dua relaksasi, yaitu financing to funding ratio (FFR) dan GWM avaraging.

Parwati Surjaudjaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP memperkirakan, aturan GWM averaging tidak menambah likuiditas, karena besaran rasionya tidak berubah. "Tapi akan memberikan tambahan likuiditas dalam optimalisasi pengelolaan dana," kata Parwati kepada Kontan.co.id, Jumat (19/1).

Sementara, dengan FFR diharapkan rasio likuiditas sedikit naik dibandingkan dengan skema loan to funding ratio (LFR), sebab bank sudah memiliki portofolio obligasi korporasi.

Terkait dua kebijakan BI ini, OCBC NISP memproyeksi belum akan mengubah proyeksi kredit, karena kredit lebih ditentukan kondisi makroekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×