kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Relaksasi FFR bisa perdalam pasar keuangan


Minggu, 21 Januari 2018 / 13:19 WIB
Relaksasi FFR bisa perdalam pasar keuangan
ILUSTRASI. Antre Nasabah di Teller Bank Mandiri


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk memproyeksi langkah BI memperkenalkan penghitungan rasio likuiditas baru yaitu financing to funding ratio (FFR) bisa berefek positif memperdalam pasar keuangan.

Relaksasi FFR menurut istilah BI adalah rasio intermediasi dan penyangga likuiditas makroprudensial.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, relaksasi FFR bisa melebarkan peran perbankan dalam fungsi intermediasi. "Selain menyalurkan kredit, bank juga dapat melakukan pembelian surat berharga korporasi," kata Rohan kepada Kontan.co.id, Jumat (19/1).

Selain itu, dengan semakin banyaknya bank menerbitkan surat utang pada 2018, maka diproyeksi relaksasi FFR bisa meningkatkan pendalaman pasar keuangan terutama pasar obligasi.

Dody Budi Waluyo, Asisten Gubernur merangkap Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI bilang, ada dua poin menyempurnakan rasio likuiditas bank.

"Pertama adalah rasio intermediasi makroprudensial untuk bank umum dan bank syariah," kata Dody, Kamis (18/1). Rasio intermediasi makroprudensial pada bank umum berlaku 16 Juli 2018, sedangkan untuk bank dan unit usaha syariah berlaku per 1 Oktober 2018.

Lalu, kedua penyangga likuiditas makroprudensial (PLM), juga dibagi menjadi dua, yaitu untuk bank umum konvensional dan bank umum syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×