Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren pengetatan likuiditas, PT Bank KB Bukopin Tbk memasang sejumlah strategi untuk menumbuhkan dana pihak ketiga (DPK), khususnya dana murah yang terdiri dari tabungan dan giro.
Melansir laporan keuangannya pada bulan Mei 2025, DPK bank bersandi saham BBKP ini tampak terkontraksi tipis 0,7% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya Rp 41,8 triliun menjadi Rp Rp 41,5.
Meski demikian, Sekretaris Perusahaan KB Bank, Adi Pribadi mengatakan dana murah KB Bank masih membukukan pertumbuhan 18% YoY pada bulan Mei ini. Hal ini memang selaras dengan upaya KB Bank untuk fokus menggenjot segmen DPK tersebut.
Baca Juga: Strategi MNC Bank Capai Target Pertumbuhan DPK hingga 7% pada 2025
Strategi yang dilakukan yakni dengan mengoptimalisasi layanan transaksi dan meningkatkan akuisisi nasabah ritel dan korporasi,
“Kami juga melakukan pengembangan digital banking untuk meningkatkan kenyamanan dan loyalitas nasabah,” ujar Adi kepada Kontan, Selasa (1/7).
Kendati demikian, KB Bank kata Adi menyadari bahwa dinamika perekonomian global menjadi tantangan bagi pertumbuhan DPK, khususnya soal persaingan suku bunga simpanan dan perubahan preferensi nasabah.
Karena itu, KB Bank akan terus menjaga keseimbangan antara pertumbuhan operasional dan kontribusi non operasionalnya.
Dengan begitu, KB Bank menarget pertumbuhan DPK sebesar 10% hingga 11% tahun ini.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Catat DPK Tumbuh 9,38% pada Mei 2025
Selanjutnya: Dipantau BEI, Saham Mitra Pack (PTMP) Terkoreksi pada Sesi I Kamis (3/7)
Menarik Dibaca: Ini Langkah yang Bisa Perusahaan Lakukan untuk Mencegah Obesitas Karyawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News