Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pembiayaan alat berat masih dibayangi oleh tantangan di industri komoditas, terutama batubara. Apalagi, permintaan batubara oleh China masih cenderung tertekan.
Salah satu pemain yakni, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mengaku bahwa kinerja pembiayaan alat berat per September 2025 ini masih mengalami pertumbuhan.
Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan mengatakan, pertumbuhan pembiayaan alat berat perusahaan ini sejalan dengan naiknya pasokan di dalam negeri.
"Pembiayaan alat berat per September 2025 juga meningkat sebesar 13,21% secara tahunan (YoY),” ujar Wahyudi kepada Kontan, Kamis (30/10/2025).
Terkait strategi, Wahyudi menyebut perusahaan tidak hanya berfokus pada ekspansi, tetapi juga pada kualitas dan keberlanjutan bisnis.
Baca Juga: Pertumbuhan Pembiayaan Alat Berat Diproyeksi Tak Capai Dua Digit Tahun Ini
BRI Finance berupaya untuk memperkuat pembiayaan di segmen produktif seperti investasi, sekaligus memanfaatkan ekosistem BRI Group untuk memperluas pangsa pasar.
“Selain itu, kami juga memperkuat transformasi digital agar proses pembiayaan menjadi lebih efisien dan adaptif terhadap kebutuhan nasabah,” tambahnya.
Adapun kontribusi pembiayaan alat berat terhadap total portofolio BRI Finance saat ini mencapai 16,94%. Sayangnya, mereka tidak menjelaskan secara rinci besaran pembiayaan yang telah disalurkan.
Sementara itu, porsi pembiayaan alat berat dan mesin di PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) masih cukup besar yakni 14,9% terhadap total portofolio pembiayaan hingga akhir September 2025.
Baca Juga: Piutang Pembiayaan Alat Berat BFI Finance (BFIN) Tumbuh 13,9% per Juni 2025
Presiden Direktur BFI Finance, Sutadi mengatakan, secara keseluruhan, piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) BFI Finance mencapai Rp 26 triliun, naik 13% YoY. Artinya, piutang pembiayaan alat berat dan mesin BFI Finance mencapai sekitar Rp 3,87 triliun
"Kami terus memperkuat inovasi layanan dan efisiensi proses guna menjaga kepercayaan konsumen dan mitra bisnis," kata Sutadi dalam keterangan resminya, Kamis (30/10/2025).
Adapun untuk menjaga daya saing, BFIN fokus pada strategi yang berorientasi pada pasar yang tepat, peningkatan kualitas layanan, serta optimalisasi kemitraan strategis.
"Inovasi layanan berbasis kemudahan dan kecepatan proses teru diperkuat agar dapat menjawab kebutuhan konsumen di era digital" lanjutnya.
Baca Juga: BRI Finance Salurkan Pembiayaan Alat Berat Rp 635,36 Miliar hingga Mei 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













