kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Pertumbuhan Pembiayaan Alat Berat Diproyeksi Tak Capai Dua Digit Tahun Ini


Minggu, 14 September 2025 / 19:04 WIB
Pertumbuhan Pembiayaan Alat Berat Diproyeksi Tak Capai Dua Digit Tahun Ini
ILUSTRASI. Alat berat menyelesaikan pengerukan salah satu kolam penampung air di Tangerang Selatan, Minggu (19/11/2023). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo). Praktisi dan Pengamat Industri Pembiayaan, Jodjana Jody menilai pertumbuhan pembiayaan alat berat tahun ini masih akan terbatas.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Praktisi dan Pengamat Industri Pembiayaan, Jodjana Jody menilai pertumbuhan pembiayaan alat berat tahun ini masih akan terbatas, terlepas dari data Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) yang mencatat produksi alat berat nasional naik 33,65% sepanjang semester I-2025. 

Pasar alat berat saat ini masih didominasi sektor pertambangan dengan porsi lebih dari 50%. Pada semester I-2025, permintaan dari sektor ini masih tergolong baik. 

“Namun, ada potensi perlambatan pada semester II seiring tren harga komoditas seperti batu bara dan nikel yang cenderung melambat,” terang Jody kepada Kontan, Minggu (14/9/2025).

Baca Juga: Batas Penyaluran Modal Usaha Ditingkatkan hingga Rp 10 Miliar, Ini Kata Adira Finance

Selain tambang, permintaan alat berat dari sektor pertanian seperti kelapa sawit cenderung stabil. Meski begitu, ia menilai risiko geopolitik bisa menjadi faktor yang memengaruhi minat investasi di sektor ini.

“Untuk market size alat berat diperkirakan tahun ini mencapai 15.000-16.000 unit,” jelasnya.

Sementara itu, permintaan dari sektor konstruksi diperkirakan masih flat, sejalan dengan melambatnya perekonomian. Ia menambahkan, sejumlah proyek pemerintah seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) juga banyak mengalami hambatan.

“Janji pemerintah untuk membangun 3 juta rumah sebenarnya bisa menjadi katalis positif, namun ini tergantung pada kecepatan birokrasi,” ungkapnya.

Dengan kondisi tersebut, ia memperkirakan tahun ini cukup menantang dan kenaikan pembiayaan alat berat pada 2025 akan berada di bawah dua digit.

Baca Juga: Kinerja Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tampil Menawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×