kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Kondisi Perbankan di Indonesia hingga Pertengahan 2022


Kamis, 21 Juli 2022 / 17:45 WIB
Begini Kondisi Perbankan di Indonesia hingga Pertengahan 2022
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan ketahanan sistem keuangan tetap terjaga.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) membeberkan kondisi perbankan Indonesia di tengah potensi tekanan ekonomi global. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dan intermediasi perbankan terus meningkat.

Ini tercermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan Mei 2022 tetap tinggi sebesar 24,67%. 

Sedangkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap terjaga yakni 3,04% untuk bruto dan 0,85% NPL neto.

"Pada Juni 2022, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 9,13% yoy, sementara intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan dengan pertumbuhan kredit sebesar 10,66% yoy. Intermediasi yang membaik terutama pada kredit produktif, yaitu Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi, serta pada sebagian besar sektor ekonomi," paparnya secara virtual, Kamis (21/7).

Baca Juga: Normalisasi Kebijakan GWM oleh BI Sudah Menyedot Likuiditas Perbankan Rp 219 Triliun

Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit perbankan tetap longgar, terutama di sektor Industri, Perdagangan dan Pertanian seiring dengan membaiknya persepsi risiko kredit. 

Dari sisi permintaan, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut, tercermin dari perbaikan penjualan terutama di sektor Perdagangan dan Industri.

Perbaikan kinerja tersebut meningkatkan kemampuan membayar dan belanja modal korporasi, serta meningkatkan permintaan pendanaan dari korporasi. Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat sebesar 17,37% (yoy) pada Juni 2022.

Dalam upaya mengakselerasi pemulihan intermediasi guna memperkuat momentum pemulihan ekonomi, Bank Indonesia terus mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada sektor prioritas dan inklusif, serta memperkuat sinergi dengan Pemerintah, otoritas lainnya dan dunia usaha.

"Dengan memperhatikan perkembangan dan upaya yang dilakukan di atas, pertumbuhan kredit pada 2022 diprakirakan lebih tinggi dibandingkan prakiraan sebelumnya, menjadi dalam kisaran 9,0% hingga 11,0% yoy dengan kecukupan likuiditas perbankan yang tetap terjaga," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×