Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berusaha menjaga non performance loan (NPL) sektor kredit usaha rakyat (KUR) di bawah batas maksimum yang ditetapkan pemerintah yaitu 5%. Selain berkerjasama dengan Jamkrindo sebagai penjamin KUR, bank berkode BBRI ini sudah mempunyai beberapa strategi.
Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI mengatakan bank sudah mempunyai beberapa strategi untuk mengatasi kredit macet di KUR. Beberapa di antaranya adalah dengan melakukan seleksi awal dan analis manajemen risiko sebelum memutuskan untuk menyalurkan KUR.
Saat ini menurut Sis Apik, penyaluran KUR BRI dijamin oleh Jamkrindo. “Jika ada NPL, bank akan langsung mengklaim (kredit macetnya) ke Jamkrindo,” ujar Sis Apik kepada KONTAN, Jumat (9/7).
Selain itu, BRI Dengan strategi tersebut, NPL KUR BRI relatif rendah yaitu berada dibawah 2%.
Suprajarto,Direktur Utama BRI mengatakan sampai akhir Juni 2017 lalu, realisasi penyaluran KUR sudah mencapai lebih dari 30 triliun atau mencapai 40% dari target yang sudah dicanangkan pemerintah.
“Mayoritas penyaluran KUR ini dilakukan ke sektor produktif,” ujar Suprajarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News