Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat kredit macet lebih dari 90 hari berdasarkan usia 19-34 tahun per Maret 2024 menyumbang sebesar Rp 726,63 miliar dari outstanding pinjaman macet lebih dari 90 hari yang sebesar Rp 1,37 triliun.
Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, outstanding pinjaman macet lebih dari 90 hari tercatat sebesar Rp 1,14 triliun. Adapun usia 19-34 tahun menjadi penyumbang terbesar kredit macet dengan nilai Rp 672 miliar. Artinya, ada peningkatan nilai pinjaman macet oleh usia muda.
Mengenai hal itu, PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran turut angkat bicara. CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyampaikan anak muda memang rentan menjadi penyumbang kredit macet.
Baca Juga: Modalku: Peminjam Usia 35 Tahun ke Atas Jadi Penyumbang Kredit Macet Terbesar
Dia bilang hal itu sejalan dengan karakteristik anak muda yang lebih impulsif dan lebih konsumtif. Ditambah pendapatan belum matang seperti usia yang lebih tua.
"Namun, pengguna fintech lending juga memang didominasi usia 19-34 tahun, sehingga wajar penyumbang paling besar kredit macet dari usia itu," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (7/6).
Meskipun demikian, Ivan mengatakan untuk saat ini penyumbang terbesar kredit macet Akseleran berasal dari badan usaha. Dia bilang hal itu sejalan dengan target penyaluran perusahaan yang menyasar sektor produktif. Adapun TWP90 perusahaan saat ini sebesar 0,22%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News