kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.638   8,00   0,05%
  • IDX 8.166   73,60   0,91%
  • KOMPAS100 1.140   14,92   1,33%
  • LQ45 837   14,10   1,71%
  • ISSI 284   1,36   0,48%
  • IDX30 440   7,08   1,63%
  • IDXHIDIV20 508   9,69   1,94%
  • IDX80 129   2,21   1,75%
  • IDXV30 138   1,87   1,37%
  • IDXQ30 140   1,63   1,17%

Begini Tanggapan BSI Soal BI Rate yang Ditahan di Level 4,75% pada Oktober 2025


Rabu, 29 Oktober 2025 / 15:45 WIB
Begini Tanggapan BSI Soal BI Rate yang Ditahan di Level 4,75% pada Oktober 2025
ILUSTRASI. Kontributor Syariah: Layanan nasabah di Bank Syariah Indonesia, Senin (6/10/2025). KONTAN/BAihaki/6/10/2025. Bank Syariah Indonesia (BRIS) memberikan tanggapan mengenai langkah BI yang menahan suku bunga acuan di level 4,75% pada bulan Oktober 2025.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memberikan tanggapan mengenai langkah Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 4,75% pada bulan Oktober 2025.

Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho memandang bahwa langkah regulator menahan suku bunga di level 4,75% ini merupakan langkah yang tepat. 

Sebab, hal ini menjadi sinyal yang menunjukkan ada keinginan regulator untuk kembali meningkatkan likuiditas di pasar sebagai bahan bakar dalam menggenjot pertumbuhan pembiayaan.

Baca Juga: OJK Sanksi Dana Syariah Indonesia Berupa Larangan Penyaluran Pendanaan Baru

"Kami juga merasa ini bagian dari kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dan regulator sebagai tindak lanjut dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp 10 triliun ke BSI. Sehingga ini menjadi fondasi untuk pertumbuhan kita ke depan," ujar Cahyo dalam paparan kinerja BSI kuartal III 2025, Rabu (29/10/2025).

Dampaknya, kata Cahyo, ini memberikan sinyal awal yang positif seperti pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di BSI yang naik lebih tinggi daripada pertumbuhan pembiayaan.

Untuk diketahui, DPK di BSI tumbuh 15,66% YoY menjadi Rp 348 triliun, disokong oleh current account saving account (CASA) yang mencapai Rp 207 triliun atau naik 11,39% YoY per kuartal III 2025.

Sementara dari sisi intermediasi, pembiayaan BSI dicatat tumbuh 12,65% YoY menjadi Rp 301 triliun dari Rp 266,46 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Cahyo mencermati bahwa ke depan, bank masih punya PR untuk terus meningkatkan pembiayaan. Setidaknya, saat ini BSI memiliki likuiditas dan cost of fund yang memadai, sehingga ke depan dia berharap BSI bisa makin agresif dalam menyalurkan pembiayaan.

"Tapi minimal hari ini kita sudah di equip dengan likuiditas dan cost of fund yang memandai untuk lebih agresif mendorong pertumbuhan pembiayaan," pungkas Cahyo.

Baca Juga: Kinerja BSI Moncer, Laba Naik 9% Menjadi Rp 5,57 Triliun per Kuartal III 2025

Selanjutnya: OJK Sanksi Dana Syariah Indonesia Berupa Larangan Penyaluran Pendanaan Baru

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial sampai 3 November 2025, Samyang-Listerine Diskon 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×