Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengincar debitur-debitur bank kelas kakap untuk memilih melakukan initial public offering (IPO).
“Upaya ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan jumlah perusahaan yang listing,” terang Direktur Penilaian Perusahaan Hoesen, Senin (1/10).
Menurutnya, debitur perbankan yang besar dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut membutuhkan dana jumbo untuk ekspansi atau kegiatan usahanya. Untuk memperkecil posisi utang, perusahaan tersebut dapat masuk ke pasar modal melalui jalur penawaran umum saham perdana.
“Harus digarisbawahi, perusahaan yang dimaksud memiliki rasio debt to equity (DER) yang tinggi,” jelasnya. Untuk melancarkan niat ini, BEI akan melakukan pendekatan ke sejumlah pihak terkait.
Selain para debitur, BEI juga menganjurkan perbankan yang belum melantai agar melepas saham perdananya ke publik untuk memperoleh dana ekspansi. “Kami ingin banyak bank yang IPO, tapi itu semua tergantung pada masing-masing bank,” jelas Hoesen.
Perlu diketahui, tahun ini, hanya ada satu perbankan yang menggelar IPO yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News