kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bekraf dukung FWD Hackathon 2017


Jumat, 08 September 2017 / 14:00 WIB
Bekraf dukung FWD Hackathon 2017


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) mendorong pelaku industri termasuk industri asuransi jiwa memanfaatkan momentum perkembangan inovasi teknologi digital.

Di antaranya dengan mengajak generasi muda Indonesia melakukan kegiatan positif seperti dalam kegiatan FWD Hackathon 2017 yang diselenggarakan FWD Life kolaborasi bersama Founder Institute.

Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Bekraf, Poppy Savitri mengungkapkan pihaknya terus mendorong pelaku industri untuk melakukan inovasi di bidang digital.

Bidang tersebut saat ini menurutnya banyak digandrungi generasi muda masa kini yang lahir dan besar di era perkembangan teknologi digital.

Kondisi ini harus dimanfaatkan guna mengembangkan kreativitas mereka yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Kami di Bekraf juga banyak melakukan kegiatan yang mendorong pengembangan kreativitas berbasis digital bagi generasi muda Indonesia untuk dapat menciptakan suatu kreativitas untuk memudahkan kehidupan masyarakat,” kata Poppy Savitri di Jakarta, Kamis (7/9).

Ia menjelaskan gaya hidup masyarakat yang terbiasa melakukan berbagai aktivitas melalui smartphone telah terbukti memberikan banyak manfaat.

Mulai dari efisiensi waktu sampai dengan peningkatan berbagai peluang bisnis di berbagai sektor.

Satu contoh yang dapat dilakukan adalah menyederhanakan proses pembelian asuransi yang dinilai berbelit-belit dan rumit.

Dengan banyaknya inovasi yang dilakukan para pelaku industri asuransi diharapkan mampu mengubah pandangan masyarakat tentang asuransi.

Serta meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk memiliki asuransi.

“FWD Hackathon 2017 yang diusung FWD Life merupakan kegiatan yang sangat baik dan kami mendukung apalagi melibatkan generasi muda untuk terlibat berkarya untuk hal yang positif," katanya.

Ia mengajak semua pelaku industri ikut membangun dan memberi kesempatan juga wadah bagi anak-anak yang tertarik dengan dunia digital.

Dunia digital bisa memberi dampak negatif atau positif, hal itu sangat tergantung bagaimana seseorang menggunakan atau memanfaatkannya.

Karena itu, menjadi tugas bersama untuk selalu membuka ruang dan mengarahkan anak-anak muda menguasai digital dengan baik dan memanfaatkannya dengan baik untuk tujuan yang positif.

Sejalan dengan fokus Bekraf, FWD Life yang berkolaborasi dengan Founder Institute sedang roadshow mempromosikan program FWD Hackathon 2017.

Tujuannya untuk memberikan penjelasan detil mengenai puncak kompetisi yang akan dilakukan tanggal 22-24 September 2017 mendatang sekaligus memberikan edukasi mengenai industri asuransi jiwa ke sejumlah daerah seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung.

Program tersebut melibatkan generasi muda guna menciptakan ide kreatif yang dapat membantu masyarakat mengenal dunia asuransi masa kini dengan memanfaatkan teknologi digital.

Wakil Direktur Utama FWD Life Rudi Kamdani menjelaskan sebagai pelopor asuransi jiwa berbasis digital di Indonesia, FWD Life memiliki tanggung jawab untuk ambil bagian dalam meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia khususnya dengan pemanfaatan inovasi digital.

Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Perusahaan terlebih data OJK per triwulan I 2017 menunjukkan, penetrasi asuransi di Indonesia baru berkisar 2,70 %.

Angka tersebut menunjukan penetrasi asuransi di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan beberapa negara lain di wilayah Asia seperti Singapura, Malaysia dan Thailand yang sudah berada di level 5 %.

“Kami memiliki visi mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi dengan memanfaatkan digital teknologi, mengajak generasi muda untuk menciptakan inovasi terbaiknya dalam menciptakan ekosistem digital melalui FWD Hackathon 2017," katanya.

Pihaknya yakin inovasi digital teknologi dapat mengakselerasi penetrasi asuransi jiwa di Indonesia.

"Apalagi saat ini terjadi pergeseran gaya hidup generasi muda yang melek teknologi,” ujarnya.

Rudi menambahkan dengan kegiatan yang baru pertama kali diadakan di bidang industri asuransi pihaknya berharap dapat menghasilkan sebuah embrio baru di dunia asuransi yang dapat memperkuat industri asuransi jiwa ke depan.

Sehingga, industri tersebut lebih kompetitif dan memberikan banyak kontribusi untuk negeri.

“Dengan berbagai inovasi digital teknologi akan terlahir inovasi yang dapat mendukung transformasi bisnis asuransi dari aspek underwriting, manajemen risiko sampai klaim sehingga memungkinkan untuk menciptakan pengalaman berasuransi yang lebih mudah, cepat dan nyaman,” kata Rudi. (Adi Suhendi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×