Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. PT FWD Life Indonesia ingin terus genjot digitalisasi di bisnis yang dijalankannya. Ada sejumlah strategi yang dilakukan untuk merealisasikan hal tersebut.
Direktur Utama FWD Life Choo Sin Fook menyebut untuk menajamkan digitalisasi di perusahaannya, tak hanya bisa dilakukan sendiri. Pihaknya pun harus bisa menempatkan diri pada posisi sebagai nasabah asuransi jiwa.
Salah satunya soal pola pikir masyarakat terhadap produk asuransi yang dinilai sebagai sesuatu yang rumit. Karena itu, mau tak mau pihaknya harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah yang menginginkan produk yang lebih mudah dipahami.
Untuk itu, dia bilang ke depan perusahaannya akan mengembangkan produk yang lebih sederhana agar mudah dimengerti.
"Jangan terlalu banyak buat variasi di variabelnya seperti jenis manfaat dan jangka waktu pembayaran. Kalau lebih mudah dimengerti, nasabah akan lebih cepat mengambil keputusan," kata Choo, Senin (24/7).
Menurut dia hal ini berlaku pula bagi produk unit link. Bila variabel di produk proteksi berbalut investasi bisa lebih simple, maka produk seperti itu bisa juga dijual secara digital.
Sejak beroperasi pada 2014, FWD Life sudah melakukan sejumlah pengembangan layanan secara digital. Diantaranya menggunakan aplikasi digital agency untuk mendukung kinerja agen yang dimiliki FWD Life.
Ada pula layanan FWD 24/7 Digital Service yang memungkinkan komunikasi nasabah dengan perusahaan secara real time. Ditambah platform online Click To Meet sehingga calon nasabah bisa memilih agen yang bisa ditemui sesuai prefensi masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News