kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Berbagai Peran Mantri BRI yang Mendorong Perkembangan UMKM


Rabu, 28 Februari 2024 / 17:22 WIB
Berbagai Peran Mantri BRI yang Mendorong Perkembangan UMKM
ILUSTRASI. Kontan - BRI Ultra Mikro Kilas Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Mantri Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi perpanjangan tangan bank pelat merah tersebut memberikan layanan keuangan serta pendampingan UMKM di berbagai daerah.

Hari Purwanto, Mantri BRI Desa Pujon Kidul Kabupaten Malang bercerita bahwa dirinya telah menjadi Mantri BRI sejak tahun 2016. Awalnya tugas Mantri bertugas mengenalkan produk-produk BRI kepada masyarakat, seperti pinjaman dan simpanan.

Namun demikian, seiring perkembangan digitalisasi, Mantri BRI saat ini juga turut melakukan pendampingan kluster UMKM di desa.

Hari menyampaikan, rencana pengembangan kluster baru di Desa Pujon Kidul pada tahun 2024. Yakni kluster produk hasil tani dari bawang merah dan kluster wisata edukasi.

Baca Juga: Selena Pegadaian Permudah Nasabah Temukan Produk Sesuai Kebutuhan

Kluster wisata edukasi berisi gabungan dari kluster-kluster yang ada di Desa Pujon Kidul. Antara lain kluster batik, kluster ternak, kluster UMKM dan kluster home stay, dan kluster biogas.

“Selanjutnya, kita melakukan pelatihan-pelatihan di masing-masing kluster,” terang Hari saat dihubungi Kontan, Selasa (2/1).

Lebih lanjut, dia menuturkan, transaksi masing-masing unit usaha dan pembukuan yang semula dilakukan secara manual, saat ini dipermudah dengan digital. Artinya semua unit usaha sudah mempunyai rekening BRI.

“Jadi untuk mempermudah pembukuannya, uang keluar dan masuk, dan juga biaya biaya yang dikeluarkan, dan dana apa yang masuk ke masing-masing unit,” ucap Hari.

Selain itu, Hari mengatakan, salah satu produk yang diakses masyarakat Desa Pujon (debitur) adalah produk kredit ultra mikro KECE BRI. Pinjaman KECE merupakan pinjaman yang bersifat tanpa jaminan. Yang terpenting, masyarakat yang mengakses pinjaman ini memiliki usaha dan omzet untuk membayar angsuran.

Nilai pinjaman KECE yang dicairkan berada di kisaran Rp 500.000 sampai Rp 10 juta, tergantung kebutuhan debitur.

Selain itu, produk yang juga biasa diakses adalah KUR. Hari mengatakan, pengajuan KUR yang dilakukan biasanya untuk tambahan modal produksi dan modal pembelian alat.

“Kalau untuk modal kerja misalnya pinjaman KECE itu kan maksimal Rp 10 juta, kalau KUR rata-rata di Rp 50 juta, tapi biasanya kalo untuk investasi pembelian alat atau pengembangan usaha Rp 50 juta ke atas, Rp 60 juta sampai Rp 100 juta, sampai Rp 150 juta, rata-rata,” jelas Hari

Sebagai informasi, pada tahun 2023 pemerintah memangkas target penyaluran KUR dari sebelumnya sebesar Rp 470 triliun, diturunkan menjadi Rp 297 triliun hingga akhir tahun 2023.

Pemangkasan tersebut dilakukan setelah mencermati realisasi penyaluran KUR yang melambat di semester pertama 2023. Di periode tersebut, penyaluran KUR hanya mencapai Rp 105,47 triliun, atau hanya 23,44% dari target awal. Alhasil sejumlah bank pun ikut menyesuaikannya dengan turut memangkas penyaluran KUR di tahun ini.

Data terbaru, hingga 30 November 2023, penyaluran KUR di perbankan telah mencapai porsi 77,42% dari target baru, atau senilai Rp 229,95 triliun. KUR tersebut disalurkan kepada 4,12 juta debitur di Indonesia.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), sebagai bank yang mendapatkan kuota KUR terbanyak juga ikut menyesuaikan dengan target baru pemerintah. Target penyaluran KUR BRI yang awalnya Rp 270 triliun, lalu direvisi menjadi Rp 194,4 triliun hingga akhir tahun 2023.

Baca Juga: BRI Hijaukan Desa Megulung Kidul dengan Ratusan Bibit Alpukat

Adapun hingga Oktober 2023, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 123,51 triliun kepada 2,7 juta debitur. Menyesuaikan dengan target baru, maka sampai dengan akhir Oktober 2023, BRI telah menyalurkan 63% dari target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×