Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menjelaskan, dalam lima tahun terakhir pertumbuhan kanal distribusi bancassurance tercatat stagnan. Namun, kanal ini masih menjadi kontributor terbesar terhadap total pendapatan premi industri asuransi jiwa.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan, pada periode Januari hingga Juni 2024, pendapatan kanal distribusi bancassurance mendominasi sebesar 41,7% dari total keseluruhan pendapatan premi.
Pendapatan kanal ini mencapai Rp 36,92 triliun atau naik tipis sebesar 1,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun total pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp 88,49 triliun. Nilai tersebut meningkat 2,6% secara year on year (YoY).
Baca Juga: 15 Asuransi Jiwa Belum Memenuhi Aturan Modal Minimum untuk 2026, Ini Kata AAJI
"Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan kanal distribusi ini tercatat stagnan dan sempat mengalami penurunan. Namun, kanal distribusi ini tetap menjadi kontributor terbesar terhadap total pendapatan premi industri asuransi jiwa," kata Togar kepada Kontan, Selasa (26/11).
Di tahun 2024 ini, kanal distribusi bancassurance mulai menunjukkan pertumbuhan meskipun pertumbuhannya masih mini. Namun, AAJI tetap optimistis bahwa pendapatan premi kanal bancassurance bisa terus meningkat ke depannya.
Baca Juga: Menilik Kondisi Produk Unitlink di Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa
Togar bilang, hal ini didukung oleh optimalnya kerja sama antara perusahaan asuransi jiwa dengan perbankan, yang memungkinkan produk-produk asuransi semakin terintegrasi dengan layanan perbankan. Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi melalui kanal bancassurance.
Selain itu, dengan diimbangi kenaikan dari kanal distribusi lain seperti keagenan dan kanal digital, AAJI percaya pertumbuhan Bancassurance akan tetap memberikan kontribusi positif terhadap industri di tahun-tahun berikutnya.
"AAJI melihat pertumbuhan ini sebagai indikasi bahwa potensi kanal bancassurance masih sangat besar, terutama dengan optimalnya sinergi antara perbankan dan perusahaan asuransi untuk menciptakan layanan dan produk yang inovatif dan sesuai kebutuhan masyarakat," tuturnya.
Selanjutnya: KKP Mendorong Ikan jadi Asupan Protein Menu Makan Bergizi Gratis
Menarik Dibaca: 7 Daftar Ikan Air Tawar yang Paling Sering Dikonsumsi Orang Indonesia dari Nila-Bawal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News