Reporter: Tendi Mahadi, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Prospek pembiayaan menjelang Lebaran secara historis terus menunjukkan tren kenaikan. Makanya, sejumlah multifinance optimistis kredit bisa melonjak.
Direktur WOM Finance, Zacharia Susantadirejdja mengatakan, kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor pribadi umumnya bakal meningkat jelang Lebaran. Terutama untuk kebutuhan transportasi saat mudik.
Zacharia bilang, penyaluran pembiayaan WOM Finance bisa naik antara 12% sampai 15% dibanding bulan-bulan biasanya. Nah, masa menjelang Lebaran yang tinggal dua bulan ini menjadi salah satu andalan untuk menembus target pembiayaan yang dipatok Rp 6 triliun tahun ini.
Meski bisa mendorong kredit, pembiayaan kendaraan ketika Lebaran biasanya dibayangi kenaikan kredit macet sesaat setelah momen perayaan itu. Biasanya masyarakat mengeluarkan banyak biaya untuk memenuhi kebutuhan lebaran, sehingga alokasi untuk membayar cicilan kendaraan kerap dikesampingkan.
Karena itu, multifinance pun tetap hati-hati dan meningkatkan antisipasi agar dikemudian hari rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) tetap baik. Meningkatkan kerja divisi collection bisa menjadi opsi untuk mengingatkan nasabah membayar cicilan. "Kami juga meningkatkan kualitas diler untuk lebih menyeleksi konsumen," kata Zacharia.
Langkah seleksi yang lebih ketat dilakukan untuk memitigasi potensi kredit macet. Hasilnya rasio NPL WOM Finance tahun lalu turun menjadi 2,85% dari kondisi di 2012 yang sebesar 3,16%. "Saat ini di kisaran 1%," ujarnya.
Adira Finance pun mengakui ada potensi kenaikan pembiayaan menjelang lebaran. Peningkatan pembiayaan bisa mencapai sekitar 10%. "Tapi, karena kami lebih banyak pada pembiayaan komersial, jadi pengaruhnya tidak begitu terasa," kata Perry B. Slangor, Head of Corporate Secretary & Investor Relations Adira Finance.
Porsi pembiayaan Adira Finance saat ini hampir seimbang antara mobil dan motor. Pembiayaan motor mencapai 56% dari total pembiayaan. Sisanya adalah pembiayaan mobil. Dari total pembiayaan mobil, sebanyak 70% di antaranya merupakan pembiayaan mobil komersial, sisanya baru mobil penumpang.
Tahun ini, Adira menargetkan pertumbuhan pembiayaan antara 8%-10% ketimbang tahun lalu yang mencapai Rp 33,7 triliun. Artinya, pembiayaan anak usaha Bank Danamon ini bisa mencapai sekitar Rp 37 triliun. Sedangkan NPL Adira berada di level 1,3%. Angka NPL tersebut juga membaik ketimbang tahun lalu yang mencapai 1,5%.
Buana Finance juga berharap bisa menikmati kenaikan permintaan kredit di momen jelang lebaran. Buana Finance mengandalkan pembiayaan kendaraan roda empat untuk mengisi permintaan kredit konsumen.
Pembiayaan konsumen menyumbang 16% bagi penyaluran kredit Buana Finance. "Sekitar 85% untuk mobil bekas, sisanya mobil baru," ujar Direktur Buana Finance Hendra Lesmana. Untuk mencegah lonjakan NPL, Buana Finance menyeleksi lebih ketat penyaluran kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News