kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkat proyek Pertamina, Tugu Insurance yakin bisnis asuransi energi makin berenergi


Minggu, 30 Juni 2019 / 17:59 WIB
Berkat proyek Pertamina, Tugu Insurance yakin bisnis asuransi energi makin berenergi


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi energi makin berenergi. Ini juga dirasakan  PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance sebagai salah satu penyedia produk asuransi ini.

Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna mengaku, pihaknya mencatatkan pertumbuhan premi dari asuransi energi hingga April 2019. Menurutnya, perolehan premi asuransi energi meningkat dibandingkan tahun lalu.

“Secara nilai yang diharapkan masih sama atau meningkat sedikit dibandingkan tahun lalu,” kata Indra kepada Kontan.co.id, beberapa hari lalu.

Adapun kontribusi produk ini dari total premi, menurut Indra, kemungkinan akan terjadi sedikit penurunan. Tugu Insurance berharap adanya peningkatan signifikan dari bisnis non-migas maupun ritel.

Meski begitu, Indra yakin, bisnis asuransi energi masih punya prospek cerah di tahun ini, karena penambahan jumlah proyek-proyek pengembangan dan peningkatan kapasitas kilang-kilang di PT Pertamina.

Emiten asuransi bersandi saham TUGU ini mencatat pendapatan premi bruto secara konsolidasi sebesar US$ 125,23 juta per April 2019. Nilai ini meningkat 65% year on year (yoy) dibandingkan periode  sama tahun lalu sebesar US$ 76,10 juta.

Seiring kenaikan premi, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat 51% menjadi sebesar US$ 12,71 juta dari tahun lalu yaitu, sebesar US$ 8,4 juta.

Besarnya peningkatan pendapatan premi bruto itu berkat kontribusi dari induk perusahaan maupun anak usaha. Menurut Indra, kontribusi pendapatan dari induk perusahaan, terutama pada lini bisnis asuransi di sektor engineering, aviasi, dan energi.

“Ke depan, kami yakin pendapatan perusahaan semakin baik karena pembaruan premi dari akun-akun besar biasanya baru masuk pada kuartal ketiga dan keempat,” ungkapnya.

Sementara dari sektor ritel, produk asuransi kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat juga menjadi produk yang mengalami pertumbuhan. Tercatat, premi kendaraan bermotor roda dua hingga April 2019 naik 96% yoy dari US$ 1,53 juta menjadi US$ 3,01 juta dengan peningkatan hasil underwriting yang signifikan dari US$ 256.000 menjadi US$ 1,45 juta.

"Selama ini, memang asuransi kendaraan bermotor masih merajai pangsa pasar bisnis asuransi umum karena penjualan kendaraan bermotor setiap tahunnya lebih tinggi dibanding penjualan mobil," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×