Reporter: Issa Almawadi | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tren penggunaan kartu debit, mulai merambah ke transaksi belanja online. Tren ini pun langsung ditangkap sejumlah bank sebagai peluang. Yang terbaru, Bank Permata merilis layanan belanja online memakai kartu debit PermataDebit Visa, berteknologi 3D Secure.
Bank Permata menilai, penggunaan kartu debit untuk belanja masih minim, ketimbang penarikan tunai. Meski demikian, sepanjang Januari–Oktober 2015, transaksi belanja PermataDebit Visa meningkat 17% dari periode yang sama tahun 2014 menjadi 2,2 juta transaksi.
Demikian juga nilai transaksi yang naik 17% menjadi Rp 1,2 triliun. "Potensi penggunaan kartu debit masih sangat besar," tutur Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking Bank Permata, Selasa (8/12).
Bianto yakin, layanan baru ini bakal mendorong transaksi. Hingga akhir tahun 2015, Bank Permata menargetkan nilai transaksi via kartu debit Permata tembus Rp 1,5 triliun. "Tahun depan, kami targetkan bisa tumbuh 25%–30%. Kami harap, sebagian kontribusinya berasal dari belanja online," imbuh Bianto.
Karel Adidjaja, Senior Vice President Head Liabilities Product Bank Permata menambahkan, pihaknya berharap sekitar 5%–10% transaksi belanja kartu debit Bank Permata saat ini akan beralih ke transaksi online. Untuk itu, Permata akan lebih agresif mengedukasi nasabah.
Karel yakin, tren penggunaan kartu debit untuk belanja online akan semakin meningkat. "Apalagi, kartu debit kami bisa dibelanjakan ke banyak merchant online," ujar Karel.
Kata Karel, selain kemudahan, pembayaran ini juga aman. Bank Permata menjamin transaksi nasabah melalui 3D Secure-Verified tersertifikasi oleh Visa. Sistem keamanan Rencana peluncuran layanan serupa juga akan dilakukan Bank OCBC NISP.
Andreas Kurniawan, Consumer Marketing Strategy Division Head Bank OCBC NISP menjelaskan, kartu debit OCBC NISP dapat digunakan belanja online pada akhir Maret atau awal April 2016. Ini sekaligus dalam rangka merayakan hari jadi ke-75 OCBC NISP. "Nanti transaksinya pun tidak cuma bisa di dalam negeri saja, tapi juga luar negeri," ujar Andreas.
Dia menambahkan, keamanan dalam bertransaksi belanja online via kartu debit menjadi konsen pihak OCBC NISP. Salah satu keamanan yang ditawarkan OCBC NISP nanti adalah real time alert saat bertransaksi. "Setiap transaksi minimal Rp 250.000, akan ada laporan ke nomor telepon genggam nasabah," jelas Andreas.
Saat ini, pengguna kartu debit OCBC NISP mencapai 1,4 juta. Sebagai pemain lama, Bank Negara Indonesia (BNI) memiliki fasilitas BNI DebitOnline. Hingga Oktober 2015, Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer Ritel BNI menyebut, jumlah transaksi mencapai 111.000 transaksi, senilai Rp 35 miliar. "DebitOnline menjadi cara belanja online paling aman karena memanfaatkan virtual card number (VCN)," imbuh Anggoro kepada KONTAN, Selasa (8/12).
Demikian juga dengan Bank Mandiri. Setiyo Wibowo, Senior Vice President Consumer Deposit Bank Mandiri bilang, tren transaksi online tahun 2015 meningkat lima kali lipat dari tahun lalu. "Di Bank Mandiri juga tumbuh lima kali lipat," tutur Setiyo. Setiyo berharap, penggunaan kartu debit untuk transaksi online tahun depan bisa mencapai berkontribusi 5% dari saat ini 2% terhadap transaksi menggunakan kartu debit secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News