kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank DKI jaga NPL tidak lagi tembus 5%


Rabu, 15 Juni 2016 / 11:09 WIB
Bank DKI jaga NPL tidak lagi tembus 5%


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta alias Bank DKI tengah berbenah menurunkan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL). Tahun ini, Bank DKI menargetkan rasio NPL tidak lebih dari 5%.

Direktur Keuangan Bank DKI Sigit Prastowo bilang, kredit bermasalah yang ada di Bank DKI tahun ini semakin turun. Pada akhir tahun 2015, NPL gross Bank DKI berada di level 7,9%.

Saat ini, rasio NPL gross Bank DKI sudah di bawah 4% dan net 3,8%. "Beberapa langkah terus kami lakukan untuk menurunkan NPL,” kata Sigit kepada KONTAN, Selasa (14/6). Tingginya rasio NPL, dikontribusi dari berbagai macam segmen, seperti kredit korporasi, komersial dan usaha mikro kecil menegah (UMKM).

Meski NPL menurun, Sigit mengatakan, Bank DKI tetap melakukan sejumlah perbaikan, semisal proses pemberian kredit yang diatur secara terpusat. “Sebelumnya kantor cabang bisa memberikan kredit. Kini pemberian kredit melalui pusat dan melewati proses analisis yang ketat,” imbuh Sigit.

Dalam memuluskan upaya penurunan NPL, Bank DKI tak segan melakukan pelelangan kredit serta sita jaminan untuk dijual. Hal ini memang butuh waktu, namun dia menjamin, pasca Lebaran atau per Juli mendatang, hasil beres-beres kredit macet akan menampakkan hasil. Dalam waktu dekat, Bank DKI akan menjual jaminan kredit senilai Rp 300 miliar.

Karena memiliki kontribusi yang tinggi terhadap NPL, sektor mikro diberikan perlakuan khusus. “Kami tidak mau hanya ikuti tren perbankan membuka kredit mikro tanpa keahlian. Ini yang kami sedang tata,” jelas Sigit.

Kemudian, pada saat ini Bank DKI juga fokus ekspansi kredit ke pedagang pasar dengan menggandeng PD Pasar Jaya. Dalam hal ini, bank milik Pemprov DKI Jakarta membidik para pedagang pasar untuk diberikan fasilitas kredit pembiayaan pembelian kios dengan tawaran plafon mulai dari Rp 100 juta hingga RP 300 juta. “Kerjasama tersebut untuk pembiayaan atas 150 pasar yang ada di bawah koordinasi PD Pasar Jaya,” imbuh Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×