Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menginjak umur 4 tahun, OVO telah menjadi salah satu platform pembayaran digital yang memiliki beragam layanan keuangan, baik transaksi online maupun offline. Bahkan, layanan OVO saat ini telah berkembang mencakup investasi, asuransi hingga pinjaman.
“Saat ini layanan OVO berkembang ke layanan keuangan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya yang sebagian besar masih underbanked dan unbanked. Tidak hanya pembayaran digital yang menjadi fokus kami,” papar Harumi Supit, Head of Corporate Communications OVO dalam keterangan resminya, Selasa (12/10)
Misalnya layanan investasi, OVO bekerja sama dengan Bareksa, Manulife Aset Manajemen Indonesia, dan Syailendra Capital. Layanan investasi yang hadir di aplikasi OVO melalui OVO | Invest memberikan pilihan produk reksadana pasar uang, baik yang berbasis konvensional maupun syariah mulai dari Rp10.000,- dan mencairkan dananya ke OVO Cash secara langsung.
Sejak diperkenalkan di pertengahan semester 1 2021, OVO 6 dari 10 pengguna pembayaran digital mengaku familiar dengan layanan investasi di aplikasi OVO tersebut.
Baca Juga: Fintech gencar menyalurkan pendanaan pada sektor pendidikan
Bahkan 44% di antaranya menggunakan layanan tersebut dan lebih dari 450.000 calon investor mendaftar di OVO | Invest hanya dalam 3 bulan pertama sejak peluncuran.
Sementara untuk layanan asuransi, OVO hadir dengan OVO | Proteksi dengan meluncurkan produk PRUTect Care - Hospital Cash, produk asuransi jiwa Syariah yang merupakan hasil kolaborasi dengan Prudential Indonesia melalui pialang asuransi digital berlisensi penuh, PT Salvus Inti.
Tak hanya itu, OVO juga menghadirkan beberapa layanan asuransi lainnya, seperti asuransi layar smartphone, sepeda, motor dan mobil.
Tak hanya itu, OVO juga membuka akses permodalan kepada UMKM di Indonesia di tengah pandemi Covid-19 agar tetap bertahan. Karena Harumi bilang bahwa lebih dari 70% pelaku UMKM tidak dapat mengakses pinjaman modal yang penting untuk menjaga kelangsungan usaha dan selanjutnya berekspansi.
“Dengan hadirnya berbagai layanan keuangan yang ditawarkan OVO, kami berharap dapat mengatasi kesenjangan pada ekosistem keuangan di Indonesia, sehingga populasi masyarakat underbanked dan unbanked berkurang,” tutup Harumi.
Baca Juga: Tokopedia bergabung dengan Gojek, begini prospek bisnis Gopay dan OVO ke depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News