kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BI belum mengubah asumsi inflasi


Senin, 05 Maret 2012 / 13:54 WIB
BI belum mengubah asumsi inflasi
ILUSTRASI. Tokopedia


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Edy Can

JAKARTA. Bank Indonesia belum mengubah prediksi laju inflasi pada akhir 2012 ini kendati pemerintah berniat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Bank Indonesia yakin inflasi pada akhir tahun ini sebesar 4,5% plus minus satu.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution beralasan belum tahu seberapa besar kenaikan harga BBM tersebut. "Prosesnya masih berjalan. Kami menunggu dari pemerintah," katanya, Senin (5/3).

Darmin menegaskan, Bank Indonesia menyiapkan perhitungan untuk setiap alternatif kebijakannya. Hanya saja, dia bilang, Bank Indonesia belum mau membeberkannya.

Sekedar mengingatkan, pemerintah memiliki dua opsi untuk mengurangi anggaran subsidi BBM. Opsi pertama adalah menaikkan harga BBM sebesar Rp 1.500 per liter menjadi Rp 6.000 per liter. Opsi kedua adalah menahan subsisi hingga sebesar Rp 2.000 per liter.

Mengenai tekanan inflasi terhadap rupiah, Darmin mengatakan tidak berdampak secara langsung. "Rupiah itu tidak otomatis tertekan kalau inflasi naik. Sepanjang kita bisa merespon dengan bauran kebijakan yang lain," jelas Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×