kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BI dan perbankan masih fokus edarkan 30% kartu debit berlogo GPN


Senin, 18 Februari 2019 / 19:03 WIB
BI dan perbankan masih fokus edarkan 30% kartu debit berlogo GPN


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia masih akan melanjutkan distribusi kartu debit berlogo GPN. 

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko menyatakan kebijakan yang sudah digadang-gadang sejak 2018 ini akan dilanjutkan sepanjang 2019.

Onny bilang BI masih akan mendorong perbankan untuk dapat menyebarkan setidaknya 30% dari kartu debit yang beredar di nasabah berlogo burung garuda merah ini. 

Sebelumnya Deputi Gubernur BI Sugeng mengklaim kartu debit GPN memberikan kenyamanan dan efisiensi bagi masyarakat saat interkoneksi dan interoperabilitas di seluruh mesin ATM dan EDC.

Bank Sentral mencatatkan transaksi kartu GPN terus tumbuh di atas 20% per bulan dan nominal total Rp 5,8 triliun sepanjang Desember 2018 lalu. Hingga akhir 2018 lalu, sekitar 20 juta keping kartu GPN telah beredar.

"Secara program GPN tahun ini akan maju terus, apalagi melihat hasil implementasi tahun kemarin. Target 30% juga masih berlanjut, tetapi untuk kartu kredit masih dievaluasi," kata Onny kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Sebelumnya, bank sentral juga ingin menerapkan GPN untuk kartu kredit. Namun Onny mengaku sistem teknologi yang digunakan pada kartu debit dan kredit berbeda satu sama lain. Onny mengaku proses transaksi pada kartu debit lebih sederhana karena menerapkan skema satu pesan.

"Kartu debit itu single message jadi ketika ada terjadi transaksi uang kita di ATM atau tabungan langsung terproses. Kalau kartu kredit digesek dulu baru ada penagihan kemudian. Jadi tekonologinya beda," jelas Onny.

Tak hanya regulator, perbankan juga masih akan melanjutkan pelaksanaan kartu GPN. Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk Jan Hendra menyatakan hingga akhir 2018, kartu debit BCA berlogo GPN sekitar 1 juta kartu yang sudah beredar.

"Saat peluncurannya BCA membuat promo menarik bersama beberapa merchant strategis. Pertumbuhan transaksi debit secara umum di 2018 sekitar 15%-20% secara frekuensi," ujar Hendra kepada Kontan.co.id, Senin (18/2).

Meski tidak merinci besaran nominal transaksi debit khusus GPN, Hendra menyebut pada 2018 transaksi melalui EDC BCA baik kartu kredit maupun debit mencapai lebih dari 540 juta transaksi. Adapun nilai transaksi melalui EDC BCA tersebut tumbuh 12% year on year (yoy) menjadi Rp 325 triliun.

Hendra menambahkan, bank dengan sandi saham BBCA ini akan terus mendorong konversi kartu debit ke berbasis cip agar transaksi lebih aman dan nyaman. BCA di tahun 2018 banyak melakukan aktivitas bersama dengan regulator maupun swadaya untuk meningkatkan awareness dan edukasi mengenai kartu kredit GPN karena ini hal baru bagi masyarakat.

Begitupun degan PT Bank Maybank Indonesia Tbk juga akan melanjutkan mengedarkan kartu debit GPN. Director Community Financial Service Maybank Indonesia Jenny Wiriyanto menyatakan tahun ini pihaknya menargetkan dapat mengedarkan 350.000 keping kartu debit berlogo GPN.

"Kita optimistis tercapai target ini, mengingat tahun lalu kita mencapai 100% dari target 165.000 kartu yang beredar. Strategi agar target dapat tercapai ialah menyalurkan kepada nasabah baru juga kepada komunitas-komunitas tertentu seperti nasabah payroll," ujar Jenny Senin (18/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×