kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI: Dana bank untuk infrastruktur 2018 aman


Minggu, 17 September 2017 / 12:08 WIB
BI: Dana bank untuk infrastruktur 2018 aman


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) optimis likuiditas perbankan untuk pembangunan infrastruktur pada tahun 2018 masih akan cukup.

Hal ini menjawab kekhawatiran beberapa analis dan ekonom yang memproyeksi pada tahun depan, pembangunan infrastruktur akan banyak menyedot likuiditas perbankan.

Mirza Adityaswara Deputi Gubernur Senior BI bilang pembangunan infrastruktur, banyak dibangun oleh investor asing yang sumbernya dari kredit luar negeri.

"Sehingga efeknya tidak terlalu berdampak ke likuiditas perbankan," kata Mirza kepada KONTAN di Jakarta, Jumat (15/9).

Senada, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga optimis likuiditas perbankan tahun depan akan cukup untuk keperluan kredit infrastruktur.

Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner LPS bilang, hasil evaluasi terhadap likuiditas perbankan tiga bulan kedepan masih dalam posisi memadai.

"Memang ada kekhawatiran beberapa pihak terkait tersedotnya likuiditas perbankan terutama simpanan dan DPK (dana pihak ketiga), untuk kredit infrastruktur," kata Halim, Kamis (14/9).

Namun, menurut Halim beberapa bank sudah menyiapkan beberapa alternatif pendanaan berupa surat utang dan instrumen investasi jangka panjang lain untuk membantu pendanaan kredit infrastruktur.

Selain itu menurut Halim, sebenarnya dana likuiditas bank yang disimpan di BI masih cukup besar yaitu mencapai Rp 200 miliar sampai Rp 400 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×