Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mendorong industri perbankan untuk going public menuju tahapan integrasi ekonomi menindaklanjuti visi ASEAN pada tahun 2020. "Ini perlu dipersiapkan jauh-jauh hari karena penguatan institusi dan aspek keuangan lain menjadi sesuatu hal yang penting," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D. Hadad, Rabu (3/8) malam.
Muliaman bilang, bank sentral tengah mengawal tahap perbankan menuju taraf regional dengan menjadi perbankan yang efisiensi dan mampu bersaing dengan bank-bank asing. Salah satunya dengan cara meningkatkan modal sebagai langkah untuk mengembangkan ekspansi bisnis di dalam negeri maupun luar negeri.
Nah, jika modal sudah terpenuhi, perbankan perlu jeli melihat peluang Indonesia ke depan dengan melihat potensi arus modal asing (capital inflow) yang terus berdatangan. "Beberapa tahun ke depan lingkungan eksternal akan kondusif dan ini peluang bagi industri perbankan untuk berkembang sehingga antar perbankan lebih kompetitif," tambahnya.
Lebih lanjut, BI tidak memberikan amanat kepada perbankan untuk mematok modal minimum. Karena, bank akan mandiri mengelola likuiditas untuk pertumbuhan bisnisnya. Selain itu, Muliaman mengakui tingkat efisiensi bank-bank Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga.
BI menilai, efisiensi tidak dapat diterapkan satu atau dua hari akan tetapi membutuhkan waktu, caranya bisa dengan dari internal pengurus untuk meningkatkan daya saingnya dan mengatasi tekanan persaingan dari luar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News