kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BI dorong UPK 75 dipakai untuk THR lebaran 2021, begini syarat dan cara penukarannya


Rabu, 14 April 2021 / 13:22 WIB
BI dorong UPK 75 dipakai untuk THR lebaran 2021, begini syarat dan cara penukarannya
ILUSTRASI. Mata uang rupiah seri HUT RI ke-75 dengan nilai nominal Rp 75.000. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Budaya berbagi THR saat momentum Hari Raya Idul Fitri telah melekat di masyarakat Indonesia. Budaya berbagi uang kartal ini biasanya menggunakan uang baru yang ditukarkan melalui perbankan maupun Bank Indonesia (BI). 

Lebaran tahun ini, bank sentral mengajak masyarakat menggunakan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI) berbentuk uang kertas pecahan Rp 75.000 sebagai THR.  Sebelumnya, pecahan yang dirilis bank sentral pada tahun lalu ini lebih banyak diperuntukkan untuk koleksi.

“Kami dorong UPK 75 tidak hanya koleksi, tapi juga termasuk untuk transaksi, juga sebagai THR untuk lebaran ini. Adapun beberapa kebijakan mengenai penukaran UPK 75 ini, satu orang, satu KTP,  bisa menukar 100 lembar per hari dan dapat melakukan pengulangan penukaran di hari berikutnya,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim dalam paparan secara virtual, Rabu (14/4).

Ia menegaskan UPK 75 bisa digunakan menjadi alat belanja karena merupakan alat transaksi yang sah.

Baca Juga: THR karyawan tahun 2021 wajib dibayarkan, ini cara menghitungnya

BI memprediksi penarikan uang kartal oleh perbankan menyambut Idul FItri 2021 mencapai Rp 152,14 triliun. Nilai tersebut meningkat 39,33% year on year (yoy) dibandingkan realisasi penarikan perbankan di 2020 sebesar Rp 109,20 triliun.

Ia menyebut bank sentral dapat memenuhi kebutuhan uang kartal dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai kebutuhan, tepat waktu, dan layak edar. 

Marlison bilang bank sentral telah memiliki program pemenuhan kebutuhan itu dengan memberikan layanan penukaran uang. Namun Ia menegaskan penukaran harus dilakukan secara kolektif bukan secara individual karena adanya pandemi Covid-19.

“Periode layanan kas sudah kita mulai sejak 12 April sampai 11 Mei 2021. Kemudian, adapun titik layanan penukaran ini kami telah bersinergi dengan perbankan, terdapat 4.608 kantor cabang atau outlet bank umum yang akan melayani penukaran uang kepada masyarakat, dibandingkan periode sebelumnya meningkat 23%,” jelasnya.

Ia menjelaskan peningkatan layanan itu berdasarkan beberapa aspek, termasuk mulai meningkatnya mobilitas masyarakat dan mulai menggeliatnya ekonomi. 

Baca Juga: Aturan lengkap pembayaran THR 2021, THR dibayar paling lambat 7 hari sebelum Lebaran

Ia menambahkan, jumlah bank yang akan bekerjasama dengan bank sentral dalam proses penukaran ini sebanyak 107 bank dengan 4.608 outlet bank umum. 

“Untuk layanan penukaran tahun ini secara individual tidak dilakukan BI, termasuk perbankan. Yang dilakukan pelayanan secara wholesale, dimana BI akan melakukan penukaran pada perbankan termasuk beberapa stakeholder, beberapa lembaga instansi yang memang membutuhkan penukaran secara wholesale,” tambah Marlison. 

Sedangkan perbankan akan melakukan penukaran pada nasabahnya, kelompok masyarakat, maupun beberapa lembaga lainnya. 

Layanan secara individu dihilangkan guna menghindari terjadinya klaster atau dampak pandemi di sektor perbankan. 

Selanjutnya: Survei BI: Kegiatan dunia usaha meningkat di kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×