Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kecemasan terhadap kian derasnya aliran modal asing ke pasar keuangan kian meningkat. Setelah berulang kali Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa kebijakan yang dijalankan sejauh ini masih cukup mengatasi derasnya capital inflow, BI akhirnya menempuh kebijakan baru untuk memitigasi risiko banjir capital inflow ini. Konkretnya, hari ini (10/11), BI memutuskan untuk meniadakan sementara penawaran lelang instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tenor tiga bulan. BI hanya akan melelang SBI tenor enam dan sembilan bulan.
Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah menjelaskan, kebijakan ini ditempuh oleh BI dengan tujuan agar ekses likuiditas di sistem keuangan digiring ke instrumen tenor jangka panjang. Bukan hanya itu, pada saat yang sama BI juga menawarkan instrumen term deposit bertenor dua bulan selain tenor satu bulan yang sudah ditawarkan sebelumnya. "Ini agar ekses likuiditas terdorong ditempatkan ke instrumen lebih panjang," ujar Difi dalam pesan pendek yang diterima KONTAN, Rabu (10/11).
Yang menarik, kemungkinan besar di lelang-lelang berikutnya penawaran SBI tenor tiga bulan akan dihapuskan. Juga, tawaran term deposit bertenor kurang dari satu bulan. Namun, kata Difi, hal itu sifatnya akan sangat situasional bergantung pada kondisi likuiditas di pasar, juga ekspektasi likuiditas yang ada.
Kebijakan ini menjadi gebrakan baru BI dalam merespon derasnya aliran modal asing ke Indonesia, setelah sebelumnya otoritas moneter tersebut hanya mengandalkan kebijakan one month holding SBI, lalu pemanjangan tenor term deposit, dan strategi pengelolaan devisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News