Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Penghapusan instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bertenor 1 bulan salah satunya ditujukan Bank Indonesia agar operasi moneter bisa lebih efektif dan mudah. Sebagai gantinya, BI memperbanyak pilihan tenor SBI yakni 9 bulan dan 12 bulan.
Lelang SBI tenor 9 bulan sudah mulai dilakukan pada pertengahan Agustus. Adapun untuk instrumen SBI bertenor 12 bulan yang sedianya dihelat pada pekan kedua September lalu. Namun, rencana tersebut urung dilakukan karena pertimbangan tertentu. Deputi Gubernur BI Budi Mulya menjelaskan, "Tenor 12 bulan kami pertimbangkan belum dahulu karena melihat situasinya. Pada saatnya nanti akan kami rilis," kata Budi Mulya.
Namun, dia mengelak jika penundaan lelang SBI 12 bulan tersebut karena minat investor rendah. "Enggak begitu (respon pasar jelek), pasar (investor) sekarang punya uang dia akan cari return di penempatan," paparnya.
Dia menuturkan, saat ini terdapat ekses likuiditas di tingkat global yang mencari penempatan dengan imbal hasil paling menarik dan risiko terukur. Indonesia menjadi salah satu favorit. "Ada faktor pendorong di mana di tataran global saat ini ada likuiditas yang cukup besar setelah krisis. Sebelum krisis dulu, suku bunga bisa di atas 5,3% di tingkat global, begitu krisis suku bunga saat ini tak sampai 0,6% dan likuiditas cukup besar hampir US$ 10 triliun," jelasnya.
Kondisi negara maju saat ini masih parah sehingga para investor mencari penempatan untuk membiakkan duit ke emerging market. "Negara maju kondisi fiskalnya sudah jebol-jebolan. Sedangkan di emerging market justru membaik fiskalnya. Indonesia termasuk yang baik sekali manajemen fiskalnya," papar Budi.
Kondisi Indonesia yang dinilai masih cukup baik ini menjadi faktor penarik (pull factor) sehingga dana asing akan mengincar penempatan di sini. Maka itu, BI meyakini instrumen-instrumen keuangan di Indonesia masih akan menjadi buruan asing di masa-masa mendatang.
Sebagai catatan, lelang SBI bertenor 9 bulan sejauh ini nyatanya masih minim peminat. Data BI per 1 Oktober 2010 mencatat, penempatan investor di SBI bertenor terpanjang tersebut hanya sebesar Rp 4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News