Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah nampaknya memang masih bimbang untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Padahal, Bank Indonesia (BI) menilai, hal tersebut dapat memberi dampak yang baik untuk jangka panjang.
"Dalam jangka panjang, setahun atau dua tahun, dampaknya itu baik. Misalnya terhadap neraca pembayaran. Sehingga tekanan terhadap nilai tukar, lalu persepsi dari pasar akan berkurang atau menjadi baik," sebut Gubernur BI Darmin Nasution, Senin (6/5).
Namun, Darmin tak memungkiri, bakal ada dampak negatif kebijakan BBM dalam 2-3 bulan pasca harganya dinaikkan. Misalnya saja, kenaikan harga barang-barang sehingga berpengaruh terhadap kegiatan sehari-hari.
Darmin meminta, bila membicarakan kenaikan harga BBM semestinya dibedakan antara jangka pendek dan jangka panjang. "Untuk setahun lebih itu bagus. Tapi kalau 2-3 bulan tidak terhindarkan dampak negatifnya," tegasnya.
Andaikata harga BBM ini jadi naik, ia mengaku pasti ada kebijakan yang dipersiapkan BI. Namun, kebijakan tersebut nantinya juga akan melihat respon dari masyarakat. Artinya, besarnya inflasi pada 2-3 bulan mendatang akan memengaruhi kebijakan yang dibuat BI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News