Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat, sektor korporasi mulai menggeliat. Sebab, penyaluran kredit perbankan selama Februari 2018 tumbuh sebesar 8% secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Januari 2018 yang sebesar 7,4% yoy. Pada Januari, penyaluran kredit perbankan mencapai Rp 4.661 triliun.
Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto mengatakan, setelah sepanjang tahun 2017 menahan diri, pengusaha mulai ekspansi. “Korporasi sudah selesai konsolidasi. Mereka mulai naik kreditnya di Februari ini” katanya di Gedung BI, Jumat (16/3).
Namun demikian, bila dilihat dari awal Januari hingga akhir Februari 2018, kredit masih tumbuh lemah, yakni hanya sekitar 0,4% year to date (ytd). Meski begitu, angka itu lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 1% ytd.
Menurut Erwin, lambatnya pertumbuhan kredit pada awal tahun sendiri adalah hal yang biasa. Sebab, penyaluran kredit pada Desember 2017 yang relatif besar. Ia pun optimistis di akhir kuartal I 2018 penarikan kredit akan semakin besar.
"Kami harapkan di bulan ketiga sudah akan pick up," ujarnya.
Di samping itu, meski tak menyebutkan angka spesifik, menurut Erwin kredit macet atau non performing loan (NPL) terus turun secara signifikan dari Januari yang sebesar 2,86%.
"Dari sisi NPL sudah sangat turun secara signifikan, kita tinggal tunggu momen saja. Kalau ekonomi tumbuh, pasti akan kembali lagi kalau dari konstruksi dan konsumsi mulai pick up, maka peningkatan kredit akan terjadi kembali," kata dia.
BI memproyeksikan, kredit bank bisa tumbuh 10%-12% tahun ini atau lebih besar dari pertumbuhan tahun 2018 yang sebesar 8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News