kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

BI mendalami kredit fiktif BSM


Kamis, 31 Oktober 2013 / 18:01 WIB
BI mendalami kredit fiktif BSM
ILUSTRASI. Cara mengatasi mual saat hamil.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Bank Indonesia akan menguji dan mengkaji efektivitas perbaikan kinerja Bank Syariah Mandiri pasca kasus penyaluran kredit fiktif yang melibatkan kepala kantor cabang Bogor. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menegaskan, penelitian terhadap kasus penipuan atau penggelapan (fraud) di industri perbankan, pasti akan dilaksanakan BI terhadap semua bank.

Halim menjelaskan, pasca kasus penyaluran kredit fiktif BSM, bentuk dan intensitas pengawasan yang dilakukan BI tetap berjalan normal. BI selalu meminta kepada bank konvensional maupun bank syariah, untuk meningkatkan dan memperbaiki internal audit dalam menangani berbagai risiko operasional perusahaan.

"Saya kira ketentuan-ketentuan pengawasan di bidang perbankan, baik konvensional maupun syariah memiliki filosofi yang sama. Risiko operasional bisa karena oknum atau karena sistem. Bisa dikarenakan pengawasan yang lemah dan IT (teknologi informasi)-nya. Ini selalu kami review," kata Halim di Gedung BI, Jakarta, Kamis (31/10).

Lebih lanjut Halim mengungkapkan, kasus penyaluran kredit fiktif oleh BSM kantor cabang Bogor senilai Rp 102 miliar yang berpotensi mengakibatkan kerugian sebesar Rp 59 miliar itu, tidak berdampak sistemik bagi industri perbankan nasional. Menurutnya, jumlah tersebut tidak terlalu besar untuk dapat menimbulkan dampak yang sistemik.

"Saat mereka (internal BSM) menemukan kasus dan bank itu melakukan langkah-langkah perbaikan. Kami akan uji, apakah perbaikan itu efektif atau tidak. Kalau (fraud) ditemukan oleh pengawas internalnya, tentu ini berarti internal auditnya berjalan," ujar Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×