kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI mendalami kredit fiktif BSM


Kamis, 31 Oktober 2013 / 18:01 WIB
BI mendalami kredit fiktif BSM
ILUSTRASI. Cara mengatasi mual saat hamil.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Bank Indonesia akan menguji dan mengkaji efektivitas perbaikan kinerja Bank Syariah Mandiri pasca kasus penyaluran kredit fiktif yang melibatkan kepala kantor cabang Bogor. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menegaskan, penelitian terhadap kasus penipuan atau penggelapan (fraud) di industri perbankan, pasti akan dilaksanakan BI terhadap semua bank.

Halim menjelaskan, pasca kasus penyaluran kredit fiktif BSM, bentuk dan intensitas pengawasan yang dilakukan BI tetap berjalan normal. BI selalu meminta kepada bank konvensional maupun bank syariah, untuk meningkatkan dan memperbaiki internal audit dalam menangani berbagai risiko operasional perusahaan.

"Saya kira ketentuan-ketentuan pengawasan di bidang perbankan, baik konvensional maupun syariah memiliki filosofi yang sama. Risiko operasional bisa karena oknum atau karena sistem. Bisa dikarenakan pengawasan yang lemah dan IT (teknologi informasi)-nya. Ini selalu kami review," kata Halim di Gedung BI, Jakarta, Kamis (31/10).

Lebih lanjut Halim mengungkapkan, kasus penyaluran kredit fiktif oleh BSM kantor cabang Bogor senilai Rp 102 miliar yang berpotensi mengakibatkan kerugian sebesar Rp 59 miliar itu, tidak berdampak sistemik bagi industri perbankan nasional. Menurutnya, jumlah tersebut tidak terlalu besar untuk dapat menimbulkan dampak yang sistemik.

"Saat mereka (internal BSM) menemukan kasus dan bank itu melakukan langkah-langkah perbaikan. Kami akan uji, apakah perbaikan itu efektif atau tidak. Kalau (fraud) ditemukan oleh pengawas internalnya, tentu ini berarti internal auditnya berjalan," ujar Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×