Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengklaim cadangan devisa yang tersedia saat ini masih mencukupi untuk melakukan intervensi pasar dan menjaga stabilitas rupiah. Intervensi yang dimaksud adalah membeli Surat Berharga Negara (SBN) baik di pasar valas rupiah dan dollar.
"Intensitas yang ada selama ini memang masih cukup untuk mengadakan operasi di dua pasar itu. Hitungan kami cadangan devisa kita lebih dari cukup," ujar Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo, Senin (19/9).
Stabilitas yang dimaksud, lanjutnya adalah nilai tukar rupiah tidak terlalu jauh dengan negara kawasan. "Tidak mungkin kalau negara di kawasan mengalami pelemahan rupiah menguat sendiri," kata Perry.
Rupiah pada pagi ini diperdagangkan pada level terlemah dalam tujuh bulan terakhir, yakni Rp 8.861 per dollar AS atau melemah 0,7% terhadap dollar AS.
Sekedar catatan, pekan lalu cadangan devisa (cadev) menyusut US$ 2,6 miliar dari US$ 124,6 miliar per akhir Agustus 2011 menjadi US$ 122 miliar. BI mengklaim cadev sebesar US$ 124,6 miliar dolar AS setara dengan 7,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News