Reporter: Roy Franedya, Anna Suci Perwitasari, | Editor: Edy Can
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengamankan pasokan dana tunai selama Ramadan dan Idul Fitri. Otoritas moneter ini telah menyiapkan uang sebesar Rp 89,4 triliun untuk mengantisipasi kenaikan transaksi tunai masyarakat.
Gubernur BI, Darmin Nasution mengatakan besaran dana mengacu kepada pengalaman Ramadan tahun sebelumnya. Dana ini terdiri dari Rp 81,1 triliun pecahan Rp 100.000, Rp 50.000 dan Rp 20.000. Sisanya Rp 8,3 triliun, berupa pecahan Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000 dan Rp 1.000. "Kalau hari libur bertambah uang yang dibutuhkan juga bertambah, kita siapkan," kata Darmin, Jumat (20/7).
Darmin memastikan tambahan uang tunai tersebut tidak akan mengurangi nilai uang. Biasanya, pada bulan puasa inflasi memang lebih tinggi. "Bulan ini mungkin belum, biasanya minggu kedua ketiga. Bulan ini , Juli, inflasi kira-kira 0,7%," kata Darmin. BI berharap inflasi Agustus tidak menembus angka 1%.
Perbankan juga siap memasok dana tunai lebih banyak di ATM. Salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank spesialis usaha kecil ini menyediakan dana sebesar Rp 25 triliun untuk 10.623 ATM. Dana ini lebih tinggi 62,44% dibandingkan Ramadan dan Idul Fitri tahun lalu sebesar Rp 15,39 triliun.
"Layanan yang buka selama libur Lebaran yaitu layanan Pertamina, layanan ASDP, layanan cash pickup Angkasa Pura I dan II, layanan SSDP, layanan imigrasi untuk visa on arrival (voa)," papar Sekretaris Perusahaan BRI, Muhamad Ali.
Bank Mandiri juga telah menyiapkan dana tunai sebesar Rp 25 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 22 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini bilang, uang tunai tersebut akan disebar di sekitar 10.000 ATM Bank Mandiri yang ada di seluruh Indonesia.
Menurutnya, peningkatan tersebut terjadi karena adanya pertambahan jumlah ATM, dan jumlah nasabah. "Selain itu kebutuhan nasabah diproyeksikan juga akan bertambah menjelang hari raya Idul Fitri," jelasnya.
Untuk penyebaran, Bank Mandiri masih mengkonsentrasikan diri di wilayah Jakarta dan kota-kota besar lain. Sebab kebanyakan nasabah Bank Mandiri menarik dana di Jakarta kemudian dibawa pulang ke kampung halaman mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News