kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI minta bank waspadai kenaikan risiko kredit karena naiknya bunga


Rabu, 04 April 2018 / 18:03 WIB
BI minta bank waspadai kenaikan risiko kredit karena naiknya bunga
ILUSTRASI. Standard Chartered


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meminta bank untuk mewaspadai kenaikan risiko kredit terkait potensi kenaikan suku bunga acuan beberapa negara. BI mencatat beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada telah menaikkan suku bunga acuannya.

Filianingsih Hendarta, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI bilang kenaikan suku bunga acuan negara maju menjadi salah satu pertimbangan regulator dalam menentukan suku bunga acuan 7DRR rate.

Jika nanti BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan, akan menyebabkan suku bunga kredit bank naik. "Hal ini akan mempengaruhi kenaikan suku bunga dan mempengaruhi kualtas kredit," kata Fili kepada Kontan.co.id, Senin (2/4).

Menurut Fili, jika kemampuan debitur menurun, maka potensi NPL bank akan meningkat. Hal ini akhirnya bisa mempengaruhi kenaikan penyaluran kredit perbankan.

Rino Donosepoetro, Direktur Utama Standard Chartered Indonesia bilang naik turunnya suku bunga kredit tergantung dari suku bunga acuan BI. "Saat ini kami merasa BI sudah cukup optimal dalam menjaga stabilitas moneter," kata Rino Senin (2/4).

Kenaikan suku bunga kredt menurut Rino tidak selalu menimbulkan NPL. Hal ini karena ada beberapa tipe kredit yang dikunci jangka waktu atau tenornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×