kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

BI minta perbankan mengerem kredit impor


Kamis, 22 Agustus 2013 / 21:00 WIB
BI minta perbankan mengerem kredit impor
ILUSTRASI. Seorang tukang becak menanti penumpang di kawasan wisata Cagar Budaya Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/7/2021). Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah berawan hingga hujan sedang, menurut prakiraan BMKG. ANTARA FOTO/Aji Styawan.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit berkandungan impor mencapai Rp 57,19 triliun atau tumbuh 55% per Juni 2013 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp 36,88 triliun. Adapun nilai kredit bermasalah kredit berkandungan impor ini mencapai Rp 680 miliar pada periode yang sama atau turun 15% dibandingkan periode sebelumnya senilai Rp 794 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Hubungan Masyarakat BIm Difi Ahmad Johansyah menyampaikan, pertumbuhan kredit impor yang tinggi ini dapat menimbulkan ketidakstabilan. Itu sebabnya, BI mengimbau kepada perbankan untuk mengerem penyaluran kredit berkandungan impor. "Pertumbuhan kredit impor ini harus berkesinambungan," kata Difi, Kamis (22/8).

Sedangkan, pertumbuhan kredit yang berkandungan ekspor mencapai Rp 50,83 triliun atau tumbuh lebih rendah yakni hanya 2,2% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 49,70 triliun. Adapun nilai kredit bermasalah sebesar Rp 1,38 triliun atau turun 27% dari nilai kredit bermasalah ditahun sebelumnya Rp 1,91 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×